BPS: Nilai Ekspor Kaltim November 2022 Tercatat US$3,12 Miliar

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Nilai ekspor Kalimantan Timur  (Kaltim) pada November 2022 tercatat US$3,12 miliar, turun 4,11 persen dibanding dengan ekspor Oktober 2022. Jika dibanding November 2021, nilai ekspor naik sebesar 5,57%.

“Ekspor nonmigas November 2022 tercatat US$2,88 miliar, turun 4,41 persen dibanding Oktober 2022,” kata Kepala BPS Kaltim. Dr Yusniar Juliana, dalam siaran resminya hari ini, Senin (02/01/2022).

Secara kumulatif, nilai ekspor migas Kalimantan Timur Januari–November 2022 mencapai US$2,57 miliar atau naik 81,38 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$30,42 juta atau naik 48,84 persen.

Menurut Yusniar, secara nilai, penurunan terbesar ekspor nonmigas November 2022 terhadap Oktober 2022 terjadi pada golongan barang lemak dan minyak yang turun US$47,90 juta (20,54 persen), sedangkan kenaikan terbesar terjadi pada golongan barang tembakau yang naik US$2,67 juta (83,47 persen).

“Menurut sektor, ekspor nonmigas Januari–November 2022 mengalami kenaikan jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Hasil tambang naik sebesar 57,82 persen, hasil industri naik sebesar 15,68 persen dan ekspor hasil pertanian naik 46,13 persen”.

Negara tujuan dengan nilai ekspor nonmigas terbesar pada November 2022 adalah ke Tiongkok dengan nilai mencapai US$988,57 juta, disusul Jepang sebesar US$426,83 juta dan Philipina sebesar US$300,04 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 59,49 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$551,66 juta dan US$48,16 juta.

BPS juga mengatakan, menurut pelabuhan asal barang, ekspor Kalimantan Timur pada Januari–November 2022 yang terbesar berasal dari Pelabuhan Samarinda dengan nilai US$9,05 miliar (27,44 persen), diikuti Pelabuhan Balikpapan sebesar US$7,05 miliar (21,36 persen) dan Pelabuhan Tanjung Bara sebesar US$5,92 miliar (17,94 persen)

Impor Turun

Pada bagian lain, Yusniar melaporkan, nilai impor Kaltim November 2022 tercatat US$536,83 juta, turun 8,25 persen dibandingkan nilai impor Oktober 2022. Jika dibandingkan dengan nilai impor November 2021 mengalami kenaikan sebesar 109,36 persen.

“Impor migas November 2022 senilai US$369,17 juta, turun 11,50 persen dibandingkan nilai impor Oktober 2022, sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor November 2021 mengalami kenaikan sebesar 172,76 persen,” katanya.

Impor nonmigas November 2022 senilai US$167,65 juta, turun 0,16 persen dibandingkan nilai impor Oktober 2022, sedangkan Jika dibandingkan dengan nilai impor November 2021 mengalami kenaikan sebesar 38,48 persen.

Kenaikan nilai impor golongan barang nonmigas terbesar pada November 2022 jika dibandingkan nilai impor Oktober 2022 adalah pada golongan barang pupuk yang naik US$47,11 juta. Sebaliknya penurunan nilai impor terbesar adalah pada golongan barang mesin dan peralatan mekanis yang mengalami penurunan US$22,88 juta.

Yusniar menambahkan, tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–November 2022 adalah Tiongkok US$247,39 juta (15,45 persen), Korea Selatan US$228,50 juta (14,27 persen), dan Amerika Serikat US$222,14 juta (13,87 persen). Impor nonmigas dari ASEAN sebesar US$166,64 juta (10,41 persen) dan Uni Eropa sebesar US$303,36 juta (18,94 persen).

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–November 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan nilai pada bahan baku/penolong sebesar US$2.361,52 juta (124,17 persen), barang konsumsi naik US$0,99 juta (6,40 persen) namun barang modal turun sebesar US$96,56 juta (14,99 persen).

“Neraca perdagangan Kalimantan Timur November 2022 mengalami surplus sebesar US$2,58 miliar. Sektor nonmigas surplus sebesar US$2,71 miliar. Sementara di sektor migas defisit US$130,69 juta,” pungkasnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Advetorial Diskominfo Kaltim

Tag: