JAKARTA.NIAGA.ASIA – Peneliti ahli muda di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nuraini Rahma Hanifa, menjelaskan apa itu megathrust di Indonesia. Megathrust dapat memicu gempa bumi dengan magnitudo besar serupa gempa di Aceh pada akhir 2004 lalu.
“Megathrust itu secara sederhananya adalah bidang sesar, bidang patahan menaik. Bidang patahan menaik ini, lokasinya spesifik di antara pertemuan bidang lempeng, Oseanic, dan kerak lempeng,” ujarnya, dilansir dari laman RRI, Jumat (6/9/24).
Nuraini Rahma Hanifa, menyampaikan bahwa Megathrust terbentuk di sepanjang pertemuan lempeng Australia dan Eurasia. Dapat menjadi salah satu ancaman seismik besar bagi wilayah selatan Indonesia, terutama Jawa.
“Dengan panjang patahan mencapai 1.000 km dari Selat Sunda hingga Bali. Potensi gempa megathrust ini menyerupai gempa besar di Aceh pada 2004,” ujarnya.
Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa gempa bumi besar bukan kali pertama terjadi di Indonesia, dan sudah menjadi siklus.
“Bukan pertama kali, karena bumi berotasi dan berevolusi, memang secara alamiahnya pergerakan renteng itu akan terus terjadi,” jelasnya.
Menurut riset yang telah dilakukan, kejadian terakhir di selatan Jawa itu pakai sudi paleo tsunami itu menemukan beberapa jejak kejadian. Setidaknya 3 kali terjadi sekitar 300 sampai 600 tahun yang lalu, memang pernah terjadi di panjang selatan Jawa.
Tanggapan BNPB
Sementara Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pangarso Suryotomo, dalam tanggapannya mengatakan, penduduk di wilayah pesisir yang rentan terdampak gempa megathrust. Masyarakat diimbau memahami pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman gempa megathrust.
“Imbauannya pastinya megathrust itu potensi yang kemungkinan terjadi tapi kapan terjadinya kita tidak ada yang bisa memprediksi. Masyarakat memastikan lokasinya itu punya potensi tsunami atau tidak,” ujarnya.
Dalam kesempatannya ia menyampaikan bahwa BNPB telah melakukan berbagai langkah penguatan melalui program Desa Tangguh Bencana. Salah satu upaya utama adalah pelatihan evakuasi mandiri yang dilakukan oleh masyarakat.
“Latihan evakuasi mandiri ini dilakukan oleh masyarakat jika ada potensi, ada gempa yang dirasa cukup ini membahayakan. Sehingga masyarakat harus segera melakukan aksi, melakukan evakuasi ke daerah yang aman yang disebut sebagai tempat evakuasi,” jelasnya.
Dalam pelatihan ini, masyarakat diajarkan untuk segera bergerak menuju titik evakuasi yang telah ditentukan. Program telah diimplementasikan di ratusan desa di Indonesia, dengan tujuan agar warga siap menghadapi potensi megathrust.@
Tag: Gempa