Briptu Intan, Polwan Multitalenta Kelahiran Samarinda di Polairud Polda Kaltim

Briptu Intan saat melakukan patroli di perairan. (dok pribadi)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Di samping tugasnya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, Polisi Wanita (Polwan) yang satu ini juga sosok yang multitalenta. Dia juga pernah menjadi pramugari Polri.

Namanya Briptu Intan Dwi Shinta, akrab disapa Intan. Resmi dilantik menjadi anggota Polri tahun 2016 lalu. Awalnya Intan berdinas di Direktorat Polisi Udara Baharkam Polri, sekarang di Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Kaltim.

Berbagai pengalaman pun telah banyak dialami wanita kelahiran Samarinda, 4 Desember 1996 itu. Saat bertugas di Direktorat Polisi Udara Baharkam Polri, Intan sempat menjadi pramugari Polri.

“Setelah dilantik jadi anggota Polri itu kami ikut pendidikan pramugari selama tiga bulan, setelah itu aktif terbang,” cerita Intan saat berbincang melalui sambungan telepon, Jum’at (13/1).

Menjadi seorang pramugari Polri sebuah kebanggaan tersendiri bagi Intan. Selain mendampingi pejabat-pejabat dari Polri, dia memiliki kesempatan keliling Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Briptu Intan saat bertgas sebagai pramugari di pesawat dinas Polri. (dok pribadi)

“Suatu kesempatan dan pengalaman yang luar biasa menjadi pramugari Polri, saya bisa keliling Indonesia sambil melakukan perjalanan dinas,” ungkapnya.

Tugas Intan sebagai pramugari Polri berakhir pada 2021 lalu. Dia kemudian dimutasi ke Ditpolairud Polda Kaltim pada tahun 2022. Awalnya Intan betugas dibagain staf, sekarang bagian Subdit Patroli Airud.

Intan bersama tim pun rutin menggelar patroli wilayah perairan untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang melakukan aktivitas diperairan.

“Kami memberikan imbauan keselamatan pelayaran kepada masyarakat, baik itu nelayan, pengguna jalur penyeberangan Balikpapan-Penajam dan juga kapal yang melintas di perairan teluk Balikpapan dan sekitarnya,” tuturnya.

Di samping tugasnya itu, sosok Briptu Intan rupanya juga seorang Polwan yang mahir dalam terjun payung. Sejauh ini dia sudah kurang lebih 28 kali melakukan penerjunan. “Paling tinggi di 10 ribu kaki,” akunya.

Awal mula tertarik dunia terjun payung saat Intan melihat sejumlah anggota Polri melakukan aksi terjun payung.

“Saya tertantang dan mengajukan diri untuk mengikuti pelatihan,” tuturnya.

Pengalaman berkesan saat terjun, Intan mengaku saat mengikuti latihan pada akhir tahun 2019 dia mengalami hard landing, yang mengakibatkan lumbar empat dan limanya bergeser.

“Itu pemulihannya kurang lebih selama satu bulan. Tapi itu bukan terjun terakhir, saya enggak trauma, setelah pemulihan sempat ikut terjun lagi,” ujarnya.

Tak hanya terjun payung, Briptu Intan juga pandai dalam menyelam. Di beberapa kegiatan kepolisian yang berkaitan dengan penyelaman, Briptu Intan kerap ikut terlibat. “Selian itu saya juga suka bermain sepatu roda. Ini favorit saya,” pungkasnya.

Penulis: Heri | Editor: Intoniswan

Tag: