BTPN Syariah Berdayakan UMKM di Samarinda Lewat Pembiayaan Tanpa Jaminan

Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Area Kalimantan Timur Andi Agustiawan (kiri) saat berbincang bersama ‘Sentra Gang 1’ dalam kunjungan hari Kamis 15 Juni 2023 (niaga.asia/Saud Rosadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah resmi berdiri sendiri 14 Juli 2014. Saat ini BTPN Syariah ada di 23 provinsi, dan berfokus memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), seperti yang dilakukan di Kalimantan Timur, melalui pembiayaan ultra mikro.

Pembiayaan ultra mikro ditujukan bagi wanita, yang dinilai sebagai penggerak ekonomi keluarga. Penerima pembiayaan ultra mikro dari BTPN Syariah, berada dalam suatu kelompok disebut sentra, yang terdiri dari beragam pelaku UMKM.

Menariknya, pembiayaan ultra mikro ini adalah pembiayaan tanpa jaminan apapun dengan plafon pembiayaan mulai Rp 2 juta, tentunya calon penerima pembiayaan juga melalui Melalui pelatihan, dalam satu sentra para pelaku UMKM mendapatkan pengetahuan tentang tata cara mengelola keuangan.

“Kuncinya dalam pembiayaan ultra mikro ini adalah disiplin dan bertanggungjawab dalam mengelola keuangan. Seperti menabung dan pembayaran angsuran pembiayaan tepat waktu,” kata Ainul Yaqin, Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah dalam kunjungan ke ‘Sentra Gang 1’ Jalan Slamet Riyadi, Samarinda, Kamis 15 Juni 2023.

Di Kota Samarinda, hadir sejak 2015, BTPN Syariah kini memiliki 11.595 nasabah, dengan 1.162 sentra yang tersebar di 10 kecamatan. Untuk se-Kalimantan Timur, ada 27.705 nasabah dan 2.714 sentra yang ada di 103 kecamatan.

Dalam satu sentra, apabila beragam usaha maju dan berkembang dan disiplin membayar angsuran pinjaman, akan terus mendapatkan pembiayaan sebagai modal usaha. BTPN Syariah menanamkan pola BDKS, singkatan dari Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras dan Saling Bantu.

“Dalam satu sentra, ada koordinatornya disebut ketua. Peran anggotanya yang mendapatkan pembiayaan saling mengingatkan. Apabila ada yang kesulitan, dibantu teman-teman lainnya. Disebut tanggung renteng atau solidaritas. Itu jadi ikatan kuat nasabah kami dan juga sebagai motivasi,” ujar Ainul.

Andi Agustiawan (kiri) bersama Endang Jumalini (tengah) serta Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin (kanan). BTPN Syariah menegaskan komitmennya memberdayakan UMKM pembiayaan ultra mikro bagi wanita dan ibu rumah tangga tanpa jaminan apapun (niaga.asia/Saud Rosadi)

Andi Agustiawan, Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Area Kalimantan Timur mencontohkan, dalam satu sentra disepakati untuk melakukan pertemuan antar pelaku usaha dalam satu sentra dilakukan dua pekan sekali. Di mana, petugas atau Community Officer BTPN Syariah akan ikut hadir dalam satu sentra itu.

Community Officer rutin bertemu nasabah. Dalam pertemuan itu, sentra itu harus disiplin dannrutin untuk menabung misal mulai Rp 20.000, kemudian transaksi angsuran tanpa harus datang ke kantor cabang. Community Officer juga rutin memberikan pengetahuan agar usaha maju dan tumbuh bersama BTPN Syariah,” kata Andi.

Dalam kesempatan itu, April, Community Officer BTPN Syariah di Sentra Gang 1 mengatakan, kegiatan UMKM di Sentra Gang 1 kembali aktif setelah sempat terhenti di waktu pandemi COVID-19.

“Pembiayaan tanpa jaminan. Namun saat pertemuan di sentra, wajib hadir itu jadi salah satu penilaian. Jadi dalam satu sentra adalah ibu-ibu yang benar-benar disiplin, dan amanah. Disiplin membayar angsuran itu wajib. Dari usaha yang dijalankan, juga harus disisihkan dalam bentuk tabungan. Dalam pertemuan misal dua pekan sekali itu juga terus kita ingatkan untuk menabung,” kata April.

Untuk diketahui, di Sentra Gang 1 itu, diketuai Endang Jumalini, 40 tahun. Anggota sentra menjalani beragam usaha seperti kerupuk Amplang, buah nanas, sembako, pakaian, hingga reklame, melalui program pembiayaan ultra mikro BTPN Syariah yang terus berkelanjutan dan berkesinambungan, dimulai tahun 2016 lalu.

“Ada 26 orang dalam kelompok sentra Gang 1. Alhamdulillah semua pelaku usaha terus disiplin dan usaha UMKM yang dijalankan terus berkembang lewat pembiayaan ultra mikro ini,” kata Endang Jumalini.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Samarinda

 

Tag: