TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA — Kunjungan kerja Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik ke Berau dimanfaatkan dengan baik Bupati Berau Sri Juniarsih. Dia melaporkan di Berau sering padam listrik, dan meminta Akmal berkomunikasi langsung dengan PLN untuk mengatasi persoalan itu.
Ratusan warga Berau juga sempat mendemo kantor PLN UP3 Berau, Rabu 18 September 2024. Gara-garanya listrik padam hampir dua hari sejak Selasa 17 September 2024, di beberapa kecamatan di ‘Bumi Batiwakkal’.
Momen Akmal meresmikan Jembatan Sambaliung berhiaskan elemen estetis, Sabtu 21 September 2024 lalu, menjadi kesempatan Bupati Juniarsih melapor terkait kondisi kelistrikan di Berau.
“Saya titip pesan banget, penekanan sekali, kami sering terjadi mati lampu dan masyarakat tidak mau tahu kalau itu perusahaan milik negara. Masyarakat tahunya itu adalah pemerintah daerah,” kata Juniarsih di hadapan Akmal, saat berada di Jembatan Sambaliung, Jalan Poros Raya Bangun, Karang Ambun, Tanjung Redeb.
Sri meminta Akmal segera berkoordinasi dengan PLN Kaltimtara, untuk mencari solusi permasalahan pemadaman listrik yang sering terjadi di daerah Berau.
“Kami memohon dengan segala hormat untuk disediakan mesin yang baru agar masyarakat Berau tidak lagi merasakan mati lampu. Karena terus terang mati lampu ini harusnya tanggung jawab PLN, tapi Bupati yang harus mengalami bully-an dari masyarakat,” jelas Sri Juniarsih.
Menurut Sri, imbas dari seringnya pemadaman listrik di Berau, membuat masyarakat sering mendemo kantor PLN UP3 Berau di Jalan S.A. Maulana, di Tanjung Redeb.
“Kemarin sempat demo dua hari di PLN. Walaupun sedikit anarkis, tetapi ini mudahan bisa menjadi warning bagi PLN untuk benar-benar lebih profesional. Karena kalau sudah tahu di Berau ini mesinnya bermasalah, PLN harus siap untuk melakukan atau menyediakan mesin cadangan. Jadi ketika mesin ini bermasalah, sudah ada cadangan,” sebut Sri Juniarsih.
Oleh karena itu, Sri meminta Akmal Malik berjuang sekeras mungkin mencari solusi atas permasalahan ini. Terlebih, Berau merupakan salah satu daerah yang terkenal memiliki potensi destinasi wisata terbaik di Indonesia.
“Gak lucu dong daerah pariwisata sering mati lampu. Sayang kita tidak bisa menikmati ini karena mati lampu. Kalau malam Berau ini akan semakin cantik. Mudah-mudahan kami bisa dibantu segera mungkin karena saya merasakan apa yang dirasakan masyarakat Berau,” jelas Sri Juniarsih.
Merespons itu Akmal bilang dia sudah berkomunikasi ke General Manager (GM) PLN terkait pemadaman listrik di daerah Berau ini.
“Katanya mereka lagi ke Jakarta beli mesin yang baru dan saya akan kejar itu,” kata Akmal.
Menurut Akmal, kejadian di kabupaten Berau ini, pernah dia selesaikan sebelumnya di daerah Mahakam Ulu (Mahulu). Saat itu di bulan Mei 2024. Mahulu mengalami banjir besar yang menenggelamkan beberapa desa, salah satunya Long Iram.
“Waktu itu di Long Iram, saya minta seminggu harus hidup dan akhirnya di-drop lah mesin dari Melak ke sana,” jelasnya.
“Saya ingin sebagai destinasi wisata tidak ada lagi yang bikin malu-maluin. Makanya kita akan kawal,” tegas Akmal.
Akmal berjanji dalam waktu dekat, akan didatangkan mesin baru ke kabupaten Berau untuk mengatasi permasalahan pemadaman listrik.
“Semoga bisa berjalan lancar. Sebenarnya di daerah ini harusnya ada energi terbarukan, minimal ada panel Surya. InsyaAllah saya akan segera mengadakan pertemuan dengan PLN,” demikian Akmal Malik.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Akmal MalikBerauListrikPLNSri Juniarsih