Bupati Nunukan : Covid-19 Meningkat karena Masyarakat Mulai Jenuh dan Tidak Percaya

Ketua Satgas Covid-19 Bupati Nunukan Hj Asmin Laura (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Peningkatan kasus konfirmasi positif sejak Juni hingga Agustus 2021 tidak terlepas dari rasa jenuh terlalu lama hidup dalam tekanan pandemi Covid-19 dan adanya rasa tidak percaya terhadap virus itu sendiri.

“Saya melihat masyarakat sudah di titik jenuh karena Covid19 terlalu hingga menimbulkan rasa tidak percaya,” kata Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura pada Niaga.Asia, Selasa (10/08/2021).

Penerapan PPKM level 4 terhadap daerah zona merah untuk mengatasi penularan Covid-19, belum mampu menurunkan angka konfirmasi positif. Hal ini tidak terlepas dari kurang disiplinnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

Pemerintah Nunukan mengaku banyak tantangan dan hambatan dalam penegakan Prokes. Terkadang masih banyak masyarakat tidak memakai masker, bahkan di beberapakecamatan masih ada warga menggelar acara resepsi pernikahan.

“Satags Covid-19 Nunukan menantu ada kegiatan pernikahan, padahal tidak mendapat rekomendasi pemerintah dan petugas,” kata bupati.

Kasus konfirmasi positif di Nunukan terus meningkat mencapai 4.295 orang dengan angka kematian 81 orang, sedangkan jumlah pasien rawat inap di RSUD Nunukan sekitar 39 orang.

Minin Sumber Daya Manusia

Meningkatnya kasus positif tidak terlepas minimnya sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan (Nakes). Dengan beban kerja sangat tinggi, para nakes melakukan tracing kontak erat sekaligus melaksanakan suntikan vaksin.

“Petugas puskesmas sibuk tracing kontak erat, sibuk juga vaksinasi, kita ini kewalahan SDM syukurlah ada relawan yang siap membantu semampunya,” tutur Bupati.

Selain rasa jenuh dan belum disiplinnya masyarakat menerapkan Prokes, Bupati menyebutkan bahwa Peraturan Daerah (Perda) tentang Covid-19 ada kelemahan, terutama dalam hal penindakanbagi pelanggar.

Pembuatan Perda di tahun 2020 tidak berpikir bahwa Covid-19 akan terjadi seperti saat ini, tidak menduga Kabupaten Nunukan mendapatkan Varian Delta yang penularannya sangat sadis dengan angka kematian cukup tinggi.

“Kemarin kita sudah minta Satpol PP bersama Kejaksaan dan Pengadilan rembuk bersama pengupas kelemahan Perda Covid-19 Nunukan,” ujarnya.

Terlepas dari penegakan Prokes Covid-19, Pemerintah Nunukan saat ini berupaya memaksimalkan vaksinasi terhadap masyarakat yang saat ini sedang berjalan di semua kecamatan – kecamatan.

Kuota vaksin pemberian pemerintah pusat sebanyak 25.000 dosis telah dibagikan ke puskesmas-puskesmas untuk vaksin dosis II dan dosis I, karena Pemerintah Nunukan saat ini berupa mengejar target 45 ribu jiwa tervaksin.

“Sasaran vaksin Nunukan sekitar 182 ribu, tapi tidak semua memenuhi syarat, paling tidak kalau kita sudah 140 ribu sudah bisa Heard immunity lah,” bebernya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: