NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Bupati Nunukan Asmin Laura menghadiri launching inovasi proyek perubahan peserta diklat pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II angkatan V, Pusat Pelatihan Pengembangan dan Kajian Hukum Administrasi Negara (Puslatbang KHAN LAN) Makassar tahun 2024, Selasa (23/7).
Acara yang digelar di lantai V kantor Bupati Nunukan dihadiri ketua DPRD Nunukan Hj. Leppa, Sekretaris Daerah Setkab Serfianus, perwakilan kepala OPD Pemerintah Nunukan, pimpinan Bankaltimtara, Camat serta Kepala Desa.
Dalam sambutannya, Laura menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada peserta Diklat Pim II yang telah menciptakan berbagai capaian prestasi dan inovasi, serta peningkatan kinerja disiplin yang diperoleh hingga saat ini.
“Hasil kerja ini bukan semata-mata untuk mencari popularitas dan bersifat pragmatis saja, tapi benar-benar wujud dari kehendak yang ikhlas meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Laura, Selasa (23/07/2024).
Lewat inovasi dilakukan peserta diklat, Pemerintah Nunukan sangat berharap ada peningkatan dan kemajuan, sehingga apa yang dikerjakan berdampak positif bagi lingkungan pemerintah dan masyarakat secara luas
Laura menerangkan, proyek perubahan merupakan inovasi dari tiga Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Nunukan. Inovasi pertama dari kepala Bapenda Nunukan Hj, Fitraeni tentang pelayanan pajak daerah yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan pajak di tingkat desa yang diberi nama Anak Cerdas.
“Dengan mengintegrasikan teknologi digital, sistem ini memberikan desa kewenangan untuk memproses SPPT PBB-P2, sehingga mempercepat dan menyederhanakan proses administrasi pajak,” jelasnya.
Kemudian, Inovasi kedua berasal dari kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Nunukan Sirajuddin tentang fasilitas pemantauan dan pelacakan alokasi dana desa (ADD) secara lebih efisien dan efektif dengan nama inovasi Sapa Desa.
Teknologi informasi Sapa Desa memungkinkan para pemangku kepentingan baik pemerintah daerah, pihak perbankan, pemerintah desa maupun masyarakat untuk melacak aliran dana dari sumber hingga penggunaan akhirnya.
“Inovasi ini sangat penting bagi pemerintah termasuk pihak perbankan sampai masyarakat dapat mengakses penggunaan dana desa dan pemanfaatannya,” ucapnya.
Terakhir inovasi ketiga diberi nama proyek perubahan “Suara Rakyat oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Nunukan, Muhammad Effendi. Inovasi ini merupakan pengolah informasi dan komunikasi untuk menjaring aspirasi media publikasi bagi anggota-anggota legislatif.
“Dengan tiga inovasi ini, kita berharap mendapat solusi atas permasalahan, serta bisa semakin memberdayakan potensi yang kita miliki yang tidak kalah daerah lain,” bebernya.
Selain itu, Laura juga mengharapkan agar inovasi ini tidak hanya sebatas kepentingan reformer saja, tetapi menjadi solusi dari dinas atau instansi terkait guna mempertanggungjawabkan kerjanya untuk kepentingan masyarakat.
“Tiap dinas harus mempertanggungjawabkan kinerjanya, nah lewat inovasi ini, mereka menyampaikan hasil kerja kepada masyarakat,” tutup Laura.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan | Advertorial
Tag: Pemkab Nunukan