Butet Kertarajasa: ‘Kebudayaan Mampu Menangkal Politik Identitas’

Butet Kertarajasa bersama para budayawan dan seniman Kaltim, Minggu (6/11/2022). (Foto Hamdani/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Budayawan nasional Butet Kertarajasa bependapat kebudayaan dapat menangkal praktik politik identitas yang dapat membelah bangsa ini, terutama saat menjelang kontestasi Pemilu 2024.

“Politik identitas dapat ditangkal dengan kebudayaan. Kebudayaan itu lintas agama, lintas etnis dan lintas politik,” katanya di hadapan sejumlah budayawan dan seniman Kaltim, Minggu sore (6/11) di Warung Tedoeh, Gelora Kadrie Oening Sempaja, Samarinda.

Dikatakan putra maestro tari Bagong Kussudiardjo itu, politik identitas itu berbahaya bagi Indonesia sebagai negara yang mengakui keberagaman. Sebut saja katanya, ketika kelak seorang calon presiden mengatakan, pilihlah aku karena seagama  atau sesuku.

 

 

 

Butet Kertarajasa dan Wawan Timoer aktor teater dan film Kaltim, Minggu (6/11/2022). (Foto Hamdani/Niaga.Asia)

“Penggunaan  politik identitas itu sudah mulai terasa. Kebudayaan harus hadir sebagai penangkalnya,” tandasnya Butet Kertarajasa.

Daya tangkal kebudayaan itu terletak pada nilai-nilai tradisi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Dia menyebut kesenian sebagai contoh.

“Dalam berkesenian orang tidak memandang etnis dan agama. Para seniman dari berbagai etnis bisa tampil dalam satu panggung musik, teater atau tari tanpa ada sekat identitas suku dan agama. Semua melebur dalam keberagaman Indonesia,” papar Butet Kertarajasa yang tengah mempersiapkan repertoar tari Nusantara di lokasi Titik O IKN, Penajam.

Butet Kertarajasa bersama para budayawan dan seniman Kaltim, Minggu (6/11/2022). (Foto Hamdani/Niaga.Asia)

Di bagian lain, Butet Kertarajasa mengeritik kepala daerah atau pejabat yang tidak suka terhadap kesenian etnis tertentu.

“Tidak boleh rasis. Demikian pula sebaliknya jangan ada pemilik kebudayaan yang tidak suka kalau ada budayanya dibawakan oleh seniman yang bukan berasal dari etnisnya sendiri,” lanjut dedengkot Teater Gandrik Yogyakarta ini.

Sebelum berbincang dengan para budayawan seniman, Butet Kertarajasa dan istri dijamu seniman H. Sahabuddin Pance menikmati kuliner ikan patin bakar dan ikan-ikan lain di Rumah Makan H. Asnan, di Jl. Wahab Syahrani, Samarinda.

“Saya sangat suka makan ikan bakar. Terutama ikan Patin. Di Jawa ada juga ikan patin, tapi beda rasa dan aromanya,” katanya.

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan

Tag: