Catatan dari Export Kaltimpreneurs: Ini Strategi Masuk ke Pasar India

Peserta Seminar Terbuka yang diselenggarakan Bank Indonesia Perwakilan Kaltim dalam rangka mendorong UMKM Go Ekspor dan Global diikuti sekitar 300 pelaku UMKM di Kaltim. (Foto Bank Indonesia Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dalam rangka mendorong UMKM Go Ekspor dan Go Global, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (KPwBI Kaltim)  mengadakan Seminar Terbuka sebagai bagian dari program Export Kaltimpreneurs Tahun 2023 secara hybrid pada 4 Juli 2023 bertempat di Ruang Maratua KPwBI Kaltim.

Kegiatan yang dibuka Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur (Kaltim), Hendik Sudaryanto diikuti sekitar 300 pelaku UMKM di Kaltim ini memberi pengetahuan baru tentang regulasi di bidang ekspor, peluang ekspor ke India, serta teknik-teknik lainnya dalam mengembangkan UMKM Go Ekspor dan Go Global.

Salah satu pembicara dalam kegiatan tersebut yang dihadirkan Bank Indonesia Kaltim dalah Nugroho Priyo Pratomo, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chennai – India yang misi utamanya mempromosikan produk ekspor Indonesia dan mengembangkan hubungan perdagangan barang dan jasa antara Indonesia dan India.

Chennai merupakan sebagai salah satu pusat bisnis / dagang terbesar di India selatan dan merupakan salah satu kota untuk penyelenggaraan berbagai Pameran Dagang Internasional. Selain itu Chennai sebagai Logistic hub dan pintu masuk perdagangan Internasional di wilayah India selatan.

Chennai telah menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat  berkembang di India selatan dan sangat dekat dengan negara lainnya yaitu Srilanka dan India secara umum berbatasan dengan Pakistan, Tiongkok, Myanmar, Bangladesh, Nepal, Bhutan dan Afganistan.

India juga mempunyai ASEAN – India Preferential Tariff yang banyak memberikan manfaat dan peluang ekspor Indonesia – India.

“ITPC Chennai mempunyai target, dan dapat merambah kota terbesar lainnya, Mumbai, Delhi, Kolkata, Bangalore,” kata Nugroho.

Peluang pasar India bagi pelaku UMKM terbuka, antara lain karena faktor hubungan antara kedua negara (Indonesia-India) sangat baik. India dan Indonesia dengan kemiripan budayanya sangat dekat dibandingkan negara lain di dunia.

Indonesia adalah salah satu mitra utama India dalam forum regional dan internasional (IORA, ASEAN, GNB, PBB, G-20). India dan Indonesia menjadi pasar sangat besar dalam ekonomi global saat ini.

Comprehensive Economic Partnership Agreement -> target 50 Milyar USD pada tahun 2025. Jumlah Penduduk India 1,42 Miliar, dimana kelas menengah 20% = jumlah penduduk Indonesia (+/- 270 juta).

Menurut Nugroho, industri makanan India tumbuh sekitar 15 sampai 20 persen per tahun. Produk UMKM yang berpeluang masuk pasar India adalah makanan siap saji dengan campuran rempah.

Ditambahkan, yang perlu dipahami pelaku UMKM di Kaltim apabila ingin memasuki pasar India adalah dapatkan mitra yang tepat, masuki pasar India untuk pertumbuhan jangka panjang, bukan untuk menghasilkan uang dengan cepat.

Kemudian, lanjut Nugroho, paemahami regulasi kebijakan impor India dan sesuaikan produk yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen.

Nugroho juga mengingatkan apabila berhubungan dengan buyer (pembeli) dari India adalah pahami karakteristik, pendekatan dengan potensial buyer India dengan cara Kekeluargaan.

Komunikasi secara tidak langsung dengan membaca yang tersirat dan menafsirkan gerakan/body language. Pahami  prinsip value for money di India.

“Orang India akan mendasarkan keputusan mereka pada kepercayaan dan intuisi sebanyak statistik dan data, maka perhatikan pentingnya hubungan kerja yang baik. Pendekatan key player India melalui kedekatan budaya antara Indonesia dan India,” ungkapnya.

Indian yang kini penduduknya 1,4 miliar jiwa, atau terbanyak sekarang di dunia, diinformasikan Nugroho, produk UMKM yang potensial masuk ke pasar Indi, ada 16 yaitu, cengkeh, long pepper, bunga pala, kayu manis, pala, cocoa powder, cocoa buttler, damar batu, palm dan nipah broom, biji kopi, the hijau , keruing, furnitur dan craft, dan  esential oil.

Sumber informasi peraturan perdagangan/label di India dapat dilihat di; Peraturan Perdagangan Luar Negeri – Directorate General of Foreign Trade (DGFT): www.dgft.gov.in. 

Peraturan Badan Pengawas Keamanan dan Standard Pangan – Food Safety and Standards Authority of India (FSSAI): www.fssai.gov.in,Peraturan Standardisasi Barang – Bureau of Indian Standards (BIS): http://bis.gov.in.

Peraturan terkait Rempah – Spices Board of India: http://indianspices.com/. Peraturan dan Standardisasi terkait Kesehatan – Ministry of Health and Family Welfare: https://www.mohfw.gov.in/.  Peraturan Perlindungan Konsumen – Department of Consumer Affairs – Ministry of Consumer Affairs, Food and Public Distribution: https://consumeraffairs.nic.in/.  Peraturan Industri dan Perdagangan – Department of Commerce, Ministry of Commerce and Industry (MOCI): https://commerce.gov.in/.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: