Cuaca Dingin Ekstrem di Afghanistan, Dipastikan Belasan WNI Sehat

Cuaca dingin ekstrem di Afghanistan. (Foto HO/NET)

JAKARTA.NIAGA.ASIA –  Cuaca buruk terjadi di Afghanistan dalam 20 hari terakhir dan dipastikan belasan Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Afghanistan dalam kondisi sehat.

“Alhamdulillah sehat dan memang tidak terlalu banyak WNI di Afghanistan. Total ada 17 jiwa dan kemarin kita hari Jumat, (27/1/23) lalu bertemu dengan dua WNI di Kabul dalam keadaan sehat,” jelas Kepala Misi RI di Afghanistan Budi Surya Putra dilansir dari laman RRI, Sabtu (28/1/23).

Budi Surya Putra memastikan seluruh WNI terkonsentrasi di kota Kabul dan sebagian besar WNI yang tinggal di Afghanistan semuanya pekerja profesional.

“Mereka bekerja di LSM internasional dan di PBB, mereka alhamdulillah dalam keadaan sehat sampai sejauh ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Sebanyak 162 orang tewas akibat cuaca buruk. Hal itu berdasarkan data yang disampaikan Kementerian Penanggulangan Bencana Afghanistan dimana angka terakhir adalah 162 orang yang tewas.

Diketahui cuaca ekstrem yang paling parah, terjadi di wilayah tengah Afghanistan seperti salah satunya di provinsi Ghor dan Daykundi. Berdasarkan laporan Departemen Meteorologi Afghanistan bahwa dalam berberapa hari ke depan cuaca buruk masih akan terjadi di Afghanistan.

Kondisi di Jepang

Cuaca dingin ekstrem di Jepang saat ini tercatat menjadi yang terdingin sejak 1977. Rekor suhu terendah dicatat di sejumlah lokasi, termasuk Kumamoto Selatan yang mencapai -9 derajat Celsius.

“Suhu ini termasuk yang terdingin pernah kami lihat dalam satu dekade,” ungkap Pejabat Badan Meteorologi Jepang Takafumi Umeda.

Sementara itu, dikonfirmasi satu orang meninggal dunia akibat cuaca dingin ekstrem yang terjadi di Jepang. Hal tersebut disampaikan Juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno pada Kamis (26/1/23) dilansir dari laman cnnindonesia.

Seperti diberitakan AFP, Juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno mengungkapkan, sesungguhnya ada dua kematian lainnya. Namun, membutuhkan waktu untuk menyelidiki kematian itu akibat cuaca dingin ekstrem atau tidak.

Kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di Jepang ini membuat gangguan perjalanan karena berpotensi badai salju, gelombang tinggi hingga jalan yang tertutup salju.

Ratusan penerbangan Jepang dibatalkan karena badai salju. Penundaan dan pembatalan juga terjadi pada layanan kereta api lokal dan kereta jarak jauh Shinkansen. Beberapa kendaraan di jalan utama beberapa lokasi juga terlantar.@

Tag: