TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA — Kabupaten Berau ternyata memiliki seni tari yang khas dan tidak dimiliki daerah lain di Kaltim. Tarian itu bernama tari Dalling dari etnis Bajau yang hidup di Pulau Derawan, dan pulau-pulau sekitarnya di lepas pantai Berau.
Dalling merupakan tari pergaulan orang-orang Bajau, yang kerap pula ditampilkan pada saat menyambut tamu dan hajatan.
Tarian ini mempunyai beberapa ciri khas. Penari laki-laki dan perempuan bergerak energik, bertumpu pada gerakan pinggul, bahu dan kaki. Kuku jemari para penari perempuan ditambah kitaran 5 cm, terlihat menonjol kala digerakan.
Dalling diiringi musik yang meriah dari alat musik gitar atau gambus. Terkadang ada juga alat musik klasik akordeon. Sedang busana yang dikenakan mirip dengan busana tari Jepen.
Tentang pemilik tarian ini adalah suku Bajau yang berasal dari Kepulauan Sulu, Filipina Selatan. Etnis Bajau merupakan suku nomaden yang hidup di atas laut.
Sejak ribuan tahun lalu, komunitas Bajau sudah menyebar ke Sabah, Malaysia Timur dan berbagai wilayah Indonesia. Suku Bajau diperkirakan berimugrasi dari Filipina pada zaman prasejarah.
Kendatipun tari Dalling berada di mana suku Bajau berdiam, namun tari Dalling yang tumbuh dan berkembang di Berau mempunyai perbedaan.
Menurut koreografer Iwan Setiawan yang pernah menggarap tari Dalling pada satu pergelaran tari kolosal HUT Kabupaten Berau beberapa tahun lalu, tari itu punya beberapa perbedaan dalam gerak dan musik pengiring.
“Ketika saya berseluncur di internet dan youtube, saya menyaksikan Dalling yang ada di Sabah, Filipina dan negara lain berbeda dengan tari Dalling Berau. Terutama dalam gerak kaki dan pola lantai,” ungkap Iwan Setiawan.
Penulis : Hamdani | Editor : Saud Rosadi
Tag: BerauKaltimKebudayaanKesenian