Darlis: Pembangunan Reservoir Kunci Atasi Krisis Air Bersih di Samarinda

Sekretaris DPRD Provinsi Kaltim H.M. Darlis Pattalongi. Foto Lydia Apriliani/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), H.M. Darlis Pattalongi, berkomitmen mengawal aspirasi masyarakat Samarinda agar bisa terealisasi dalam program-program pembangunan daerah, termasuk memberikan memperjuangkan bantuan keuangan ke Pemkot Samarinda membangun reservoir air bersih untuk warga yang tinggal di dataran tinggi.

“Kita harus bisa mengejar bagaimana skala prioritas pembangunan di Samarinda bisa masuk sebanyak mungkin didalam belanja murni. Sehingga diperubahan, pemerintah kota bisa berkonsentrasi pada program-program yang tercecer dalam SIPD 2026,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

Pada kesempatan itu, Darlis menyinggung soal air bersih di Kota Tepian. Meski menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota Samarinda, bukan berarti Pemerintah Provinsi Kaltim tidak bisa masuk untuk membantu.

“Di beberapa titik, provinsi itu membangun reservoir. Nah, reservoir ini memang sangat membantu. Apalagi jika menyinggung teman-teman kita di lereng-lereng perbukitan itu, kompanya PDAM terbatas sekali untuk menjangkaunya,” jelasnya.

Ia merasa bahwa permasalahan air bersih itu harus menjadi perhatian, sebab menyangkut kehidupan dasar masyarakat. Air bersih bukan hanya kebutuhan rumah tangga, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan, sanitasi, dan kesejahteraan warga.

“Alasan saya tidak mau pindah dari Samarinda Seberang, karena air bersih tidak pernah mati. Bahkan saat orang kota bilang air sudah asin, di Seberang tidak berubah asin. Mengapa, karena reservoirnya banyak dan kapasitasnya tinggi,” tegasnya.

Ditegaskannya, pemerintah harus segera mencari solusi, baik melalui pembangunan infrastruktur air bersih maupun optimalisasi sumber daya yang ada agar masyarakat tidak terus mengalami krisis.

“Oleh karena itu, saya mendorong Pemerintah Kota Samarinda agar memetakan beberapa titik-titik tertentu untuk menjadi perhatian. Terutama, titik yang susah dijangkau pompa PDAM. Tujuannya, supaya pemerintah provinsi bisa masuk untuk membangun reservoir,” paparnya.

Pria kelahiran 23 Agustus 1972 ini berharap agar pembangunan reservoir bisa menjadi skala prioritas Pemerintah Kota Samarinda untuk nantinya dipantau Pemerintah Provinsi Kaltim.

“Kalau menurut saya, mestinya itu menjadi skala prioritas, apalagi Samarinda ini banyak pemukiman di daerah ketinggian, yang tidak mudah dijangkau oleh pompa PDAM. Ya, perlu pembangunan reservoir-reservoir,” terangnya.

“Saya berkomitmen soal air bersih ini, karena air bersih ini kebutuhan dasar kita, 70 persen tubuh itu dari air. Kualitas diri kita tergantung air yang masuk di tubuh kita. Kalau air yang masuk berkualitas, berarti 70 persen tubuh kita berkualitas. Kita nggak boleh main-main sama air,” tambahnya.

Penulis: Lydia Apriliani  | Editor: Intoniswan

Tag: