Data DPT Pemilu KPU Bocor, BSSN Lakukan Forensik Digital

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tengah melakukan forensik digital sebagai langkah penanganan dalam dugaan kasus kebocoran data yang dialami oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal tersebut dilakukan oleh BSSN untuk mencari penyebab dari dugaan kebocoran data tersebut. Sedikitnya 250 juta data KPU diretas dan dijual.

“Dalam penanganan insiden siber yang terjadi di KPU, BSSN sedang melakukan analisis dan forensik digital dari sisi aplikasi dan server untuk mengetahui root couse dari insiden siber yang terjadi,” ujar Juru Bicara BSSN Ariandi Putra dalam siaran pers, Jumat (1/12/23).

Nantinya, BSSN akan melaporkan hasil forensik digital itu kepada KPU.

“Hasil investigasi serta perkembangan tindak lanjut dari dugaan insiden kebocoran data akan disampaikan langsung oleh KPU selaku penyelenggara sistem elektronik,” tutur Jubir Ariandi.

Sebeleumnya, sebuah akun Jimbo di situs peretasan BreachForums mengunggah dugaan bocoran data yang didapat dari situs KPU pada Senin (27/11). Akun ini menampilkan beberapa tangkapan layar dari situs pengecekan DPT, https://cekdptonline.kpu.go.id/.

Data yang dibobol diklaim berupa nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, hingga alamat. Jimbo menjual bocoran data tersebut dengan harga 2 BTC atau US$74 ribu atau setara Rp1,14 miliar.

Sumber: Tribratanews.Polri | Editor: Intoniswan

Tag: