SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Daya beli masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan tanda-tanda melempem. Misalnya pada Februari 2025 Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim melaporkan terjadi deflasi year on year (y-on-y) Provinsi Kaltim sebesar 0,30 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,60.
Deflasi y-on-y terdalam terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 0,73 persen dengan IHK sebesar 105,72. Sedangkan deflasi terendah terjadi di Kabupaten Berau sebesar 0,56 persen dengan IHK sebesar 105,72.
“Sebaliknya, terjadi inflasi y-on-y di Kota Balikpapan sebesar 0,18 dengan IHK sebesar 106,36,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Dr. Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam siaran resminya secara daring, kemarin, Senin (3/3//2025).

Tingkat deflasi month to month (m-to-m) Februari 2025 sebesar 0,25 persen dan tingkat deflasi year to date (y-to-d) Februari 2025 sebesar 1,24 persen.
Deflasi y-on-y terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 11,76 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,31 persen; kelompok transportasi sebesar 0,21 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,61 persen.
“Sebaliknya, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,12 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,00 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,92 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,67 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,39 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,11 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,34 persen,” papar Yusniar.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Deflasi