BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Awal tahun 2024 ini, Dinas Kesehatan (DKK) Kota Balikpapan mencatat sedikitnya 28 kasus Demam Derdarah Dengue (DBD). Didominasi anak-anak berusia 5-14 tahun. Dari puluhan kasus tersebut semuanya sudah bisa tertangani dengan baik, dan tidak ada kematian.
Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, hingga pengujung 2023 kemarin memang terjadi peningkatan kasus DBD. Akan tetapi, peningkatan dibarengi dengan penurunan angka kematian.
“Tahun 2023 ada 2.195 kasus, naik dibanding tahun 2022 sebanyak 1.897 kasus. Tapi pada kasus kematian mengalami penurunan atau terkendali, dari tujuh kasus tahun 2022 menurun jadi empat kasus di tahun 2023,” kata wanita yang akrab disapa Dio itu, Kamis (25/1).
Dio melanjutkan, adanya program vaksin DBD yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) sangat efektif dalam upaya pencegahan serta pengendalian kasus.
“Untuk di kota Balikpapan pengadaan vaksinnya berasal dari APBD Provinsi Kaltim. Berdasarkan SK Gubernur, Balikpapan ditetapkan sebagai pilot project,” ungkap Dio.
Wanita berkacamata itu memastikan pemberian vaksin dilaksanakan secara gratis. DKK Balikpapan menerima sebanyak 9.800 dosis, yang sudah dimulai didistribusikan sejak bulan Juni 2023, sampai dilaunching oleh Pj Gubernur pada tanggal 12 November 2023 lalu.
Dio mengaku, jumlah dosis tersebut belum mencukupi untuk anak-anak di kota Balikpapan. Dengan demikian, pemberian vaksinya benar-benar dipikiran agar tepat sasaran.
“Untuk pemberian vaksinnya kita melihat dari usia mana yang banyak atau paling tinggi, berada pada rentang usia 5 sampai 14 tahun. Kemudian, untuk memudahkan dalam pemberian vaksin, kita cari ketika anak-anak berkumpul di sekolah,” pungkasnya.
Penulis: Heri | Editor: Intoniswan
Tag: DBD