
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan dalam sehari, satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memerlukan sekitar 300 Kg sayuran untuk sekali masak menu Makan Bergizi Gratis (MBG), untuk mendapatkan 3.000 porsi MBG setiap harinya untuk di Kalimantan Timur.
Penjelasan itu disampaikan Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan, di Pendopo Odah Etam Kompleks Kantor Gubernur Kalimantan Timur Jalan Gajah Mada Samarinda, Senin 10 Februari 2025.
Tigor menyampaikan bahwa Samarinda menjadi salah kota pertama di Kaltim yang telah berkontribusi dalam menyukseskan program MBG di Indonesia.
“Kita akan melakukan peluncuran bersama program MBG ini ditanggal 17 Februari 2025 nanti. Selain itu juga masing-masing dapur penyedia layanan akan kita review (tinjau),” kata Tigor kepada wartawan.
Kedatangannya Tigor bersama tim BGN ke Kaltim dalam rangka rapat koordinasi pelaksanaan program prioritas MBG, untuk berkomunikasi lebih intens bersama Pemprov Kaltim.
“Kita tadi sudah komunikasi terkait sumberdaya manusianya. Nantinya sebanyak 450 anak lulusan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) akan menjadi kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi,” ujar Tigor.
Selain itu, dalam rapat ini, BGN bersama Pemprov Kaltim juga membahas mekanisme suplai bahan pangan untuk menyukseskan MBG di Kaltim.
“Setahu saya sayur-mayur di Kaltim masih didatangkan dari daerah Jawa. Maka kita perlu pikirkan bersama bagaimana solusinya, karena dibutuhkan 300 kg sayur untuk 3.000 anak dalam sekali masak menu MBG,” tegasnya.
Sementara Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, dalam memenuhi kebutuhan sayur untuk program MBG di Kaltim, pemerintah daerah akan menggandeng para petani lokal yang ada di Kaltim.
“Sentral pertanian kita kan ada di Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Timur dan lainnya. Itu potensinya sangat bagus,” kata Akmal.
Menurut Akmal, jika Kaltim terus mendatangkan sayur-mayur dari luar daerah, dapat menyebabkan pengeluaran anggaran yang lebih besar.
“Pasti biaya transportasinya tinggi. Makanya kita dorong daerah yang pertaniannya berpotensi, untuk menyuplai sayur mayur,” jelasnya.
Selain itu kolaborasi bersama TNI dan Polri juga dibutuhkan, dapat menyiapkan dapur sehat untuk program MBG di Kaltim.
“Ini menjadi tantangan bagi kita, agar program Pak Presiden dapat berjalan baik,” demikian Akmal Malik.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: KaltimMakan Bergizi GratisSamarinda