Dinamika Ekonomi Keuangan Global Berubah Cepat dan Ketidakpastian Meningkat

Akibat eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah, antara Iran vs Israel membuat ketidakpastian pasar keuangan global semakin buruk. (Foto HO/NET)

JAKARTA.NIAGA.ASIA Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, dinamika ekonomi keuangan global berubah cepat dengan risiko dan ketidakpastian meningkat karena perubahan arah kebijakan moneter AS dan memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih kecil dan lebih lama dari prakiraan (high for longer) sejalan pula dengan pernyataan para pejabat Federal Reserve System,” ujar Perry hari ini, seusai memimpin Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 April 2024.

“Perkembangan ini dan besarnya kebutuhan utang AS mengakibatkan terus meningkatnya yield  US Treasury dan penguatan dolar AS semakin tinggi secara global,” sambungnya.

Menurut Perry, semakin kuatnya dolar AS juga didorong oleh melemahnya sejumlah mata uang dunia seperti Yen Jepang dan Yuan China.

“Ketidakpastian pasar keuangan global semakin buruk akibat eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah,” ungkapnya.

Akibatnya, investor global memindahkan portfolionya ke aset yang lebih aman khususnya mata uang dolar AS dan emas, sehingga menyebabkan pelarian modal keluar dan pelemahan nilai tukar di negara berkembang semakin besar.

Ke depan, risiko terkait arah penurunan FFR dan dinamika ketegangan geopolitik global akan terus dicermati karena dapat mendorong berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global, meningkatnya tekanan inflasi, dan menurunnya prospek pertumbuhan ekonomi dunia.

“Kondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global tersebut terhadap perekonomian di negara-negara berkembang,​ termasuk di Indonesia,” ucapnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: