Dinas Perhubungan Siapkan Jembatan Mahakam IV Digunakan Dua Arah

Rekayasa lalulintas di kedua sisi Jembatan IV saat digunakan dua arah ketika Jembatan Mahakam I ditutup dalam beberapa hari ke depan, atau saat BPJN melakukan penelitian kerusakan Jembatan Mahakam I setelah ditabrak ponton. Minggu lalu (16/2/2025). (Foto Dishub Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA –  Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Satuan Lalulintas Poresta Samarinda, dan Balai Pengelola Transportasi Darat Ke II Kaltim, dalam dua hari ini menyiapkan sarana yang diperlukan untuk menggunakan Jembatan IV dua arah selama proses penelitian Jembatan IV dilakukan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Timur, paska ditambrak ponton pada tanggal 16 Ferbruari lalu.

“Kita sedang menyiapkan sarana dan personil yang diperlukan saat Jembatan Mahakam IV gunakan dua arah, selama BPJN melakukan investasi/penelitian atas kontruksi Jembatan Mahakam I setelah ditambark ponton tanggal 16 lalu,” ungkap Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim, Irhamsyah dalam konfresensi pers yang diselenggarakan Kepala Dinas Kominfo Kaltim, M Faisal di kantor Diskominfo Kaltim, Selasa siang (12/2/2024).

Turut hadir di konferensi pers, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat  (BPTD) Ke II Kaltim, Kaltim Reihard Ronald, Kasatlantas Polresta Samarinda, AKP La Ade Prasetyo, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Samarinda,  Didi Zulyani, dan Akmizal, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan 2 BBPJN Kaltim. Sedangkan dari pihak KSOP Samarinda tidak hadir, meski telah diundang Dishub Samarinda.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim, Irhamsyah dalam konfresensi pers terkait persiapan Jembatan Mahakam IV digunakan dua arah selama Jembatan Mahakam I dalam proses investigasi dan penelitian paska ditabrak ponton tanggal 16 Februari lalu, diselenggarakan Kepala Dinas Kominfo Kaltim, M Faisal di kantor Diskominfo Kaltim, Selasa siang (12/2/2024). (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

Menurut Irhamsyah, karena Jembatan Mahakam IV yang semula digunakan satu arah dan akan digunakan dua arah,  kini sedang disipakan alat pengaman jalan yang digunakan untuk memisahkan arus lalu lintas., atau barrier atau road barrier, rambu-rambu portabel, penyesuaian di putaran baik di taman PLN di sungai Kunjang maupun di taman pesut di Samarinda Seberang.

“Persiapan memakan waktu 2 hari, kemudian penutupan Jembatan Mahakam I dan penggunaan Jembatan Mahakam IV dua arah, dilakukan pas saat BPJN melakukan investigasi dan penelitian di Jembatan mahakam I setelah ditabrak ponton, tanggal 16 lalu,” paparnya.

Sementara itu Kasatlantas Polresta Samarinda, AKP La Ade Prasetyo, saat Jembatan Mahakam IV difungsikan dua arah, yang diperbolehkan melintas hanya kendaraan roda 2 dan 4, ditambah bus antarkota Samarinda-Balikpapan.

“Sedangkan truk dengan bobot 8 ton lebih dilarang melintasi Jembatan Mahalam IV,” ujarnya.

La Ode juga mengingatkan pengendara kenderaan bermotor selama Jembatan Mahakam IV digunakan dua arah, kecepatan maksumum selama dalam jembatan hanya 40 km/jam. Selain itu mengimbau pengendara kendaraan benar-benar mematuhi rambu-rambu lalulintas saat hendak masuk dan keluar jembatan.

“Perhatikan juga kondisi kendaraan agar tidak sampai mogok saat melintasi jembatan,” terangnya.

Sementara Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan 2 di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional  Kalimantan Tmur, Akmizal mengatakan, BBPJN Kaltim telah menyampaikan permintaan ke Kementerian PUPR di Jakarta agar menugaskan ahli di Pusat Penelitian Jalan Dan Jembatan Kementerian PUPR, untuk memeriksa, menginvestigasi, dan melakukan penelitian kondisi terkini Jembatan Mahakam IV paska ditabrak ponton, 16 Februari lalu.

“Pada dasarnya setelah setelah surat tugas terbit, langsung dilakukan penelitian di lapangan. Pekerjaan di lapangan diperkirakan memakan waktu dua minggu, atau 14 hari. Sedangkan  untuk mendapatkan hasilnya masih menunggu beberapa hari paska selesai penelitian,” kata Akmizal.

Sedangkan Kepala BPTD Kaltim Renhard Ronald dalam kesempatan yang sama menyampaikan kepada Dishub Kaltim, siap meminjam sarana yang diperlukan dalam rangka memisahkan arus lalulintas selama Jembatan IV digunakan dua arah.

“Kami siap meminjamkan sarana yang diperlukan, seperti rambu-rambu portable. Meski jumlahnya terbatas,” katanya.

Penulis : Nur Asih Damayanti dan Intoniswan. | Editor: Intoniswan

Tag: