BONTANG.NIAGA.ASIA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang menyebutkan tidak ada lagi kasus penyakit Difteri.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Kota Bontang, Muhammad Ramzi saat ditemui, Senin (15/5/2023).
Katanya, sempat ada tujuh anak berstatus suspek karena menunjukkan gejala seperti terkena difteri namun belum dilakukan tes laboratotium.
“Jadi di Januari hingga April itu ada beberapa anak menimbulkan gejala difteri setelah dilakukan perawatan dengan antidifteri serum (ADS) mereka dinuatakan sembuh dana alhamdulillah sekarang sudah aman,” ungkapnya.
Dijelaskan, salah satu gejala difteri itu yakni dengan adanya selaput warna putih pada tenggorokan. Apabila memang terkena difteri, kata dia, selaput itu membesar. Oleh sebab itu,perlu penanganan segera bila ada pasien yang diduga terkena difteri.
“Ketika melihat ada gejala demam, sesak napas seperti ISPA, dia gangguan pernapasan, kalau dokter curiga ada warna putih di tenggorokan, dokter boleh menyatakan ini suspek difteri. Segera dikasih antidifteri serum,” jelasnya.
Untuk memgantisipasi penyebaran difteri pihaknya terus menggalakkan imunisasi kepada seluruh anak yang ada di Bontang.
“Tidak hanya dengan imunisasi tapi juga dengan pola hodup bersih dan sehat (PHBS),” ujar Ramzi.
Sebagai informasi, dari 5 kasus berasal dari Kelurahan Berebas Tengah, 1 dari Belimbing, dan 1 kasus lagi dari Gunung Telihan.
Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Dahlia | Editor: Intoniswan | Advetorial
Tag: Kesehatan