Dinsos Kaltim Renovasi Lima Panti Asuhan Milik Pemprov Kaltim

Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Yusuf (Foto: Istimewa/niaga.asia).

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merenovasi lima unit panti asuhan menjelang Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Bumi Etam. Renovasi panti asuhan milik Pemprov Kaltim yang dimulai tahun ini dan tahun depan sebagai langkah antisipasi atas kemungkinan meningkatnya persoalan sosial seperti orang terlantar, remaja putus sekolah dan persoalan sosial lainnya.

“(Setelah IKN di Kaltim ini) pasti kan banyak yang datang. Bagi yang memiliki keahlian tentu dia bisa bekerja, tapi bagi yang tidak memiliki keahlian khusus dan sulit mendapat pekerjaan pasti ada yang terlantar dan ini yang perlu kita tangani. Jadi kami sudah siap tahun 2023 sampai tahun 2024 untuk merenovasi lima panti asuhan yang ada,” kata Sekretaris Dinsos Kaltim, Muhammad Yusuf pada niaga.asia, Sabtu (26/8/2023).

Yusuf mengaku, terkait teknis pekerjaan renovasi beberapa panti tersebut akan diserahkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim, sehingga pihak Dinsos hanya terima jadi saja dari hasil renovasi yang dikerjakan.

“Untuk anggaran renovasi panti tersebut bersumber dari anggaran murni 2023 dan 2024,” sebutnya.


Bangunan panti asuhan bina remaja milik Pemprov Kaltim di Samarinda (Foto: Istimewa/niaga.asia).

Disebutkan Yusuf, kelima panti tersebut yakni panti lansia, panti anak terdiri dari dua unit, panti RTS (Rehabilitasi Tuna Sosial) gelandangan dan pengemis, panti bina remaja untuk remaja putus sekolah, kemudian panti disabilitas yang akan dibangun baru, karena selama ini panti disabilitas masih bergabung dengan panti bina remaja.

Menurut Yusuf, apabila kedepannya persoalan sosial di Kaltim mengalami peningkatan maka, akan dititipkan di panti asuhan untuk ditangani lebih lanjut sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya. Namun datanya tetap diperoleh dari 10 kabupaten/kota yang ada di Kaltim.

“Kita meningkatkan sarana dan prasarana fisiknya, nanti datanya dari kabupaten/kota. Ini sebagai upaya meningkatkan pelayanan, sehingga antisipasi orang yang terlantar dan lainnya kita bisa tangani secara optimal,” ujarnya.

Upaya renovasi tersebut juga sejalan dengan keinginan gubernur Kaltim Isran Noor, bahwa setiap orang yang masuk di panti akan terus dijamin kenyamanannya. Apalagi banyak panti yang selama ini masih menggunakan bangunan-bangunan lama.

Seperti remaja putus sekolah, jelas Yusuf, selama berada di panti asuhan mereka akan mengikuti pelatihan kerja dengan dibimbing oleh tenaga yang telah disediakan. Melalui pelatihan kerja tersebut, mereka diharapkan bisa menjadi wirausaha atau mampu menciptakan lapangan kerja.

“Ada beberapa pelatihan seperti perbengkelan, tata boga, menjahit dan beberapa pelatihan kerja lainnya. Kita harapkan mereka bisa menjadi wirausaha saat kembali ke wilayahnya masing-masing. Makanya kita juga perlu meningkatkan pelayanan, terutama ketersediaan bangunan yang memadai,” jelasnya.

Penulis: Teodorus | Editor: Intoniswan

Tag: