Diperkirakan Tahun Ini Volume Perdagangan Indonesia-Kamboja Melampaui USD1 Miliar

Duta Besar RI untuk Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto usai bertemu dengan Menteri Perdagangan Kamboja, Cham Nimul (22/11)  untuk mendiskusikan berbagai upaya memperkuat kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Kamboja. (Foto KBRI Phnom Penh)

PHNOM PENH.NIAGA.ASIA – Pada Januari-Oktober 2022, Indonesia merupakan mitra dagang ke-12 bagi Kamboja, dengan total nilai perdagangan sebesar USD 948,533 juta. Namun data statistik terbaru memperlihatkan bahwa Indonesia melonjak menjadi mitra dagang ke-6 Kamboja dengan total nilai perdagangan (hingga Oktober 2023) sebesar USD 862,215 juta yang setara dengan peningkatan sebesar 11,7% per tahun.

“Diperkirakan tahun ini nilai perdagangan kedua negara akan melampaui USD 1 miliar untuk pertama kalinya,” kata Duta Besar RI untuk Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto usai bertemu dengan Menteri Perdagangan Kamboja Cham Nimul (22/11)  untuk mendiskusikan berbagai upaya memperkuat kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Kamboja.

Menteri Cham mengusulkan pembentukan komisi kerja bersama di bidang perdagangan guna mengintensifkan interaksi dan mendorong penguatan kerja sama diantara berbagai lembaga terkait.

Selanjutnya, penguatan kerja sama perdagangan akan dilengkapi dengan pembentukan mekanisme dialog antara Kementerian dan komunitas bisnis Indonesia di Kamboja yang bertujuan untuk mengurangi dan mencari pemecahan berbagai masalah bisnis, mengurai hambatan perdagangan, dan menyederhanakan berbagai proses bisnis.

“Meskipun Indonesia naik menjadi mitra dagang ke-6 terbesar bagi Kamboja tahun ini, namun masih banyak ruang untuk memperluas hubungan perdagangan dan investasi,” ungkap Duta Besar Darmosumarto.

Duta Besar menggarisbawahi bahwa tahun 2024 merupakan 65 tahun pembukaan hubungan diplomatik Indonesia-Kamboja, dan mengharapkan kedua belah pihak dapat bekerja sama menyelenggarakan berbagai kegiatan promosi perdagangan, investasi dan pariwisata sepanjang tahun.

Duta Besar juga menyampaikan keluhan dari beberapa pebisnis Indonesia di Kamboja, namun pada saat yang sama juga menyatakan bahwa keluhan tersebut dapat ditangani melalui konsultasi, koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.

“Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kemudahan berbisnis di Kamboja,khususnya untuk sektor swasta Indonesia,” pungkas Duta Besar RI, Dr. Santo Darmosumarto.

Sumber: KBRI Phnom Penh | Editor: Intoniswan

Tag: