SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Wajah baru salah satu kawasan Tepian Mahakam yang diberi nama Teras Samarinda di Jalan Gadjah Mada, dibuka untuk kunjungan umum sejak Jumat (7/9) siang kemarin. Meski seremonial peresmian baru dilakukan Senin 9 September 2024 lusa, namun Teras Samarinda sudah ramai dikunjungi masyarakat untuk bersantai.
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda Marnabas bersama Kepala Satpol PP Kota Samarinda Anis Siswantini dan timnya meninjau Teras Samarinda, Sabtu 7 September 2024.
“Menjelang peresmian yang dilakukan oleh Wali Kota Samarinda Pak Andi Harun, kita lakukan pengecekan lagi,” kata Marnabas.
Menurut Marnabas, dari hasil tinjauan itu, masih lada beberapa hal yang sifatnya belum sempurna. Seperti parkir kendaraan, dan toilet.
“Kita kroscek mana yang sudah dilakukan, mana yang belum. Utamanya toilet, jalannya air di toilet ini tidak kencang,” ujar Marnabas.
Marnabas juga menyoroti rumput-rumput hias yang sudah rusak, karena diinjak-injak masyarakat pengunjung usai dibuka mulai Jumat 6 September 2024 kemarin.
“Kita akan bikinkan jalannya agar tidak diinjak, dan kita akan perhatikan lagi bunga-bunganya,” sebut Marnabas.
Selain itu, Marnabas juga menyarankan kepada masyarakat agar tidak bersandar pada dinding pagar pembatas, yang berada di tepi Sungai Mahakam ini.
“Kita jaga bersama aset pemerintah ini. Pada prinsipnya, kita Senin malam Selasa siap untuk diresmikan,” terang Marnabas.
Untuk menjaga tempat ini dari anak jalan (Anjal), serta gelandangan dan pengemis (Gepeng), Pemkot Samarinda telah menugaskan Satpol PP untuk berjaga selama 24 jam.
“Kita harap tidak ada pengamen dan juru parkir di sini,” tegas Marnabas.
Selain itu, Pemkot Samarinda juga menyiapkan fasilitas skuter (kendaraan beroda kecil) yang bisa digunakan oleh petugas Teras Samarinda.
Marnabas bilang, untuk parkir kendaraan pengunjung Teras Samarinda, ditempatkan di lahan kosong dekat lokasi bekas SPBU Teluk Lerong Jalan RE Martadinata.
“Itu kan muat 99 mobil dan 350 motor, tentu untuk menuju ke sini orang pasti uyuh (capek). Tapi tentu mari kita sama-sama jalan kaki seperti di Malioboro itu. Jalan kaki itu sehat dan tidak terasa. Apalagi kalau bawa pasangan,” kelakar Marnabas.
Di samping itu, Teras Samarinda segmen I ini juga tersedia enam booth kontainer sebagai tempat berjualan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Saat ini enam booth dulu. Nanti ada Teras Samarinda segmen 2 sampai 5 kan? Kita prediksi ada 100 UMKM yang bisa berjualan di Teras Samarinda ini,” jelas Marnabas.
Terkahir, Marnabas meminta kepada seluruh masyarakat pengujung untuk bersama-sama menjaga aset milik Pemkot Samarinda ini.
“Rumputnya jangan diinjak, jangan bersandar di pembatas, dan jangan duduk sembarangan,” jelas Marnabas.
Sementara itu, salah satu pengunjung Teras Samarinda asal Teluk Lerong Samarinda, Nahwi, 30 tahun, mengatakan, kehadiran Teras Samarinda ini sangat bagus untuk menambah tempat rekreasi di Samarinda.
“Bagus ada peningkatan. Ketika kita jalan di pinggir ini, berasa seperti suddah di tempat lain, seperti bukan di Samarinda,” kata Nahwi.
Nahwi berharap Teras Samarinda ini dapat terus dijaga ke depannya, dan fasilitasnya ditambah lagi.
“Sebagai warga Samarinda, perlu adanya kesadaran masing-masing terutama menjaga kebersihan dan fasilitas. Apalagi ini kan kewajiban kita sebagai warga Samarinda untuk menjaga keindahan Samarinda,” jelas Nahwi.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Teras Samarinda