Disdikbud Kutai Timur Inventarisasi Potensi WBTB

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim Padliyansyah, SE (kanan) bersama Asisten Deputi Kemenko PMK, Jaziray. (Foto: Hamdani/niaga.asia)

SANGATTA.NIAGA.ASIA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur (Disdikbud Kutim) sekarang tengah menginventarisir potensi kebudayaan untuk diusulkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.

“Kutim banyak mempunyai potensi budaya dari 10 Obyek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang patut menjadi WBTB Indonesia,” kata Kabid Kebudayaan Disdikbud Kutim Padliyansyan, SE., kepada niaga.asia, Senin (18/3).

Cuma memang, menurutnya, sebelum diusulkan harus ada inventarisasi terlebih dahulu. “Dari hasil inventarisasi itu akan kami pilah dan pilih, mana-mana saja yang akan ditindaklanjuti,” lanjutnya.

Disampaikannya, untuk diusulkan menjadi WBTB harus ada kajian dalam bentuk tulisan, berisi narasi tentang materi Kebudayaan yang diusulkan, dilampiri video dan foto.

“Setelah itu dikirim ke Disdikbud Kaltim. Dikaji, baru kemudian dikirim ke Kemendikbudristek. Kalau memang layak, maka akan ditetapkan sebagai WBTB Indonesia,” papar Padliyansyah.

Sejak puluhan tahun lalu, sudah nanyak budaya Kaltim yang ditetapkan sebagai WBTB dan Warisan Budaya Benda (WTB) Indonesia. Dari 10 kabupaten/kota di daerah ini, budaya Kukar yang paling banyak ditetapkan sebagai WBTB Indonesia. Di antaranya tari Ganjar Ganjur dan sastra tutur Tarsul.

Sementara itu dari Kutim sendiri masih banyak yang belum masuk WBTB, misalnya manuskrip tapak tangan ribuan tahun di goa-goa Karts Sangkulirang, upacara Lomplai di Wahau, kuliner Amplang Batu Bara, batik Kutim dan telinga panjang perempuan di Wahea.

“Insya Allah tahun ini selesai inventarisasinya dan tahun depan sudah yang aku usulkan menjadi WBTB,” pungkas Padli, sapaan akrabnya.

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan

Tag: