SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Guna memudahkan masyarakat dalam pemanfaatan layanan perpustakaan, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia telah meluncurkan Satu Kartu Terintegrasi (SAKTI), pada 25 Juni tahun 2021.
Kartu sakti merupakan kartu anggota perpustakaan berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan pengintegrasian data anggota perpustakaan. Penyederhanaan sistem keanggotaan ini Perpusnas memberikan perluasan kepada masyarakat untuk mengakses peminjaman koleksi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Timur, HM Syafranuddin menjelaskan untuk mengadopsi SAKTI di daerah, ada tiga syarat utama yang perlu dipenuhi. Diantaranya, keanggotaan berbasis NIK, menggunakan sistem Inlislite, dan perpustakaan online.
“Perpusnas sudah melakukan kerja sama dengan Kemendagri untuk penggunaan NIK. Bahkan hal ini diperkuat dengan adanya Peraturan Kepala Perpusnas Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penerapan Kartu Perpustakaan Berbasis Nomor Induk Kependudukan,” jelas Syafranuddin.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan sudah mengirimkan surat kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kaltim, pada hari ini tanggal 15 Maret 2023.
“Karena keanggotaannya itu berbasis NIK, kami bersurat kepada Disdukcapil Kaltim untuk mendapatkan dukungan bagaimana bisa mendapatkan itu, nanti semua sudah terdata berdasarkan NIK, jadi begitu orang Kaltim menjadi anggota perpustakaan sakti itu, mereka mendapatkan akses buku-buku yang ada di Perpusnas,” ujarnya.
Dilanjutkannya, kartu anggota perpustakaan di Kaltim sebelumnya sudah berbasis NIK, namun dengan adanya program kartu Sakti dari Perpusnas ini menjadi langkah strategis untuk memudahkan masyarakat mengakses bahan bacaan.
“Koleksi digital kami belum begitu banyak, dengan terintegrasinya melalui Sakti anggota perpustakaan Kaltim dapat mengakses koleksi yang ada di Perpusnas,” katanya.
Rencananya kartu Sakti ini juga dapat diduplikasi sampai ke perpustakaan desa. Pihaknya mendorong perpustakaan desa agar dapat terkoneksi dengan perpustakaan daerah.
“Namun yang menjadi tantangan kami, jaringan internet yang belum merata serta bagaimana mengenalkan teknologi ini ke masyarakat,” tutupnya.
Penulis: Ade Saputra | Editor: Intoniswan | Advetorial
Tag: Perpustakaan