SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Cuaca di kota Samarinda diperkirakan mengalami anomali atau tidak seperti biasanya, akan terjadi di bulan Juli-Agustus 2024 mendatang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Suwarso memaparkan strategi mitigasi yang diterapkan pihaknya untuk meminimalisir dampak, dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap anomali cuaca, terutama jika terjadi banjir.
“Kami sudah terapkan sistem peringatan dini bekerjasama dengan BWS (Balai Wilayah Sungai) untuk mempersiapkan evakuasi dan menyelamatkan barang, dan juga melakukan pengerukan drainase,” kata Suwarso, Jumat 1 Maret 2024.
Suwarso menerangkan, mitigasi non struktural, BPBD bekerja sama dengan satuan pendidikan bencana dan menggelar pelatihan simulasi.
Kemudian, untuk ketersediaan air bersih, BPBD Samarinda meminta PDAM untuk bersiap memasok ketersediaan air bersih dalam menghadapi kemungkinan intrusi air laut, guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Karena itu sebagai solusi alternatif, Suwarso mengusulkan sejumlah pihak terkait untuk membangun embung pertanian dan sumur pompa, sebagai upaya mitigasi yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
“Masyarakat diimbau untuk waspada dan mengikuti instruksi BPBD. Dengan mitigasi yang baik dan kesiapsiagaan masyarakat, kita harap dampak anomali cuaca bisa terminimalisir,” demikian Suwarso.
Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi
Tag: Bencana AlamCuaca EkstremKebencanaanSamarinda