Durian Asli Kutai Barat Harga Mulai Rp15-85 Ribu, Makan Ditempat Garansi 100 Persen

Durian Kampung Asli (Kutai Barat) beralamat di jalan Siti Aisyah bersimpangan dengan jalan Raudah III. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Durian asli Kabupaten Kutai Barat (Kubar), khususnya dari Kecamatan Long Iram dan Kampung Intu Lingau, kini semakin meramaikan pasar durian di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

Fazar Akadiansyah, seorang pengepul durian yang juga pemilik usaha Durian Kampung Asli (Kutai Barat), mengungkapkan bahwa, dirinya sudah berjualan di simpang 4 antara Jalan Siti Aisyah dan Jalan Raudah III selama kurang lebih empat hari.

“Ini durian asli Kutai Barat, khususnya wilayah Kecamatan Long Iram dan Kampung Lingau. Saya berjualan di sini sekitar empat hari, tapi ada cabang satu lagi di Adam Malik, samping Polres, tembusan ke Rumah Sakit Hermina. Jadi ada dua cabang. Rencana mau buka cabang lagi di daerah Sambutan,” ujar Fazar kepada Niaga.Asia, Jumat sore (21/2).

Harga durian yang dijual oleh Durian Kampung Asli (Kutai Barat) cukup bervariasi, tergantung ukuran dan kualitas. Namun jika dibandingkan durian ditempat lainnya dengan ukuran dan kualitas yang sama, durian yang dijual Fazar terhitung murah mulai dari Rp15 ribu hingga Rp85 ribu.

“Murah karena nggak ambil untung banyak. Harganya ini kan juga tergantung ukuran dan kualitas. Jadi ukuran atau bentuk durian itu juga saya lihat. Kadang buah itu kan ada yang cacat juga, jadi meskipun dia besar kalau dia ada cacatnya turunkan satu tingkat harganya,” jelasnya.

Foto Niaga.Asia/Lydia Apriliani.

Fazar juga menjamin kualitas durian yang dijualnya ini terbaik. Bahkan, pria berusia 31 tahun tersebut memberikan garansi 100 persen bagi pembeli yang langsung makan ditempat. Ada jaminan ganti baru jika durian yang dimakan tidak ada rasanya.

“Beli dan makan di sini, ada garansinya 100 persen. Kalau duriannya hambar, mentah, atau ada masalah lain, akan kita tukar. Tujuannya orang beli durian itu kan untuk dimakan, kalau kita kasih yang mentah atau hambar, rugi mereka,” tegasnya.

Menurutnya, memberikan garansi 100 persen ini tidak membuat dirinya rugi. Sebab, Fazar benar-benar menjaga kepercayaan konsumen. Durian yang dirasa tidak bisa dimakan, akan dibuang tanpa dijual kembali.

“Mending kita jaga kualitas daripada mengejar keuntungan semata. Jadi yang ada, sekiranya itu masih bisa dimakan oleh pembeli, ya bisa kita jual. Tapi kalau memang itu enggak bisa dimakan sama sekali, ya enggak kita jual,” tegasnya.

Penulis: Lydia Apriliani – Editor: Intoniswan

Tag: