SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim menegaskan Pemprov Kaltim terbuka menyambut atlet putra-putri terbaik Kaltim yang telah berprestasi mengharumkan nama Kaltim, untuk melanjutkan pendidikan di sekolah-sekolah favorit di Kaltim.
Pernyataan itu dilontarkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Muhammad Kurniawan, merespons ramainya kabar Edelweizz Auradiva Achmad, pesepakbola putri Timnas Indonesia U-17 asal Kaltim, yang tidak lolos seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMKN 1 Balikpapan.
Kurniawan menjelaskan masalah itu telah diselesaikan. Saat ini, Edelweizz bersekolah di SMK Medika Samarinda, Jalan Padat Karya Sempaja Timur, Samarinda.
“Permasalahan tersebut sudah selesai. Penerimaan itu kan prosesnya melalui PPDB. Ada dua tahap yang dilalui, yakni tahap pertama dan kedua. Siswa yang bersangkutan juga telah mengikuti tahap pertama untuk penilaian non-akademik atau prestasi,” kata Kurniawan ditemui di Hotel Harris Samarinda Jalan Untung Suropati Samarinda, Senin 15 Juli 2024.
“Di mana (saat PPDB), sekolah yang dia pilih SMKN 3 Balikpapan jurusan DKV, SMKN 1 Balikpapan jurusan BKP dan SMKN 4 Balikpapan jurusan Perhotelan,” ujar Kurniawan.
Menurut Kurniawan, alasan tidak diterimanya Edelweizz di sekolah-sekolah pilihannya itu, karena nilai akhir siswa tersebut kalah bersaing dengan pendaftar lainnya.
“Nilai dia itu berada di bawah kuota dari pelamar yang lainnya, dan yang menyeleksi itu sistem,” sebut Kurniawan.
Kurniawan bilang bahwa Pemprov Kaltim, dalam hal ini Disdikbud Kaltim, dengan tegas membuka pintu bagi para atlet putra-putri terbaik Kaltim untuk melanjutkan pendidikan di sekolah-sekolah favorit yang mereka inginkan.
“Saya senang menerima atlet-atlet yang berprestasi. Mungkin ada previllage (hak istimewa) yang bisa kita bantu intuk anak-anak berprestasi, agar bisa bersekolah sesuai dengan sekolah tujuannya,” jelas Kurniawan.
Namun, menurut Kurniawan hal tersebut perlu disesuaikan kembali dengan kuota yang ada pada setiap jalur yang dibuka.
“Artinya biarlah sistem yang bermain dan berproses,” demikian Muhammad Kurniawan.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Pemprov KaltimPendidikanSamarindaTimnas Indonesia