Efek Samping Diet Tinggi Protein

Jovee

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Terlihat menyehatkan, diet tinggi protein juga memiliki efek samping. Waspadai efek samping diet tinggi protein ini yang dapat membahayakan kesehatan!

Karbohidrat, lemak, dan protein merupakan makronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi seluruh organnya. Sayangnya masih banyak orang yang antipati dengan karbohidrat dan lemak yang dinilai tidak sehat jika dibandingkan dengan protein.

Bahan makanan tinggi protein juga seringkali diandalkan oleh para pelaku kebugaran untuk membangun masa ototnya. Tetapi banyak orang yang justru mengonsumsi protein terlalu banyak tanpa mempedulikan aturan dan takaran yang sesuai.

Walaupun menyehatkan dan dibutuhkan oleh tubuh, diet tinggi protein tanpa aturan juga dapat menimbulkan efek samping. Bahkan beberapa efek sampingnya dapat membahayakan kesehatan tubuh dalam jangka panjang.

Dilansir dari Very Well Fit, Jumat (9/3/24), berikut sederet efek samping diet tinggi protein bagi tubuh, antara lain:

1.Memicu keluhan perut

Ketika mengonsumsi protein lebih banyak, biasanya perut akan lebih mudah kenyang. Alhasil kamu tidak lagi memiliki selera untuk makan karbohidrat atau asupan makanan lain yang tinggi nutrisi.

Beberapa gejala dapat terjadi ketika tubuh terlalu kenyang dengan protein, salah satunya kekurangan serat. Padahal serat merupakan asupan yang dibutuhkan untuk melancarkan serta menjaga kesehatan pencernaan di dalam perut.

“Saat kamu mengonsumsi makanan tinggi protein, kamu akan mengurangi asupan karbohidrat yang hasilnya akan mengurangi asupan serat ke dalam tubuh,” ujar Jaclyn Kiernan selaku konsultan gizi pada MetPro.
2.Menyebabkan defisit nutrisi

Sama seperti risiko pada diet yang hanya menganjurkan makan satu jenis asupan saja, diet tinggi protein dapat memicu kekurangan nutrisi pada tubuh. Kunci utama dari diet sehat seharusnya adalah keseimbangan nutrisi pada asupan makanan sehari-hari.

“Penting untuk mengonsumsi diet seimbangan dengan menambahkan karbohidrat dan lemak sehat, terutama jika kamu meningkatkan asupan protein, untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh,” terangnya.

Diet dengan asupan nutrisi yang tak seimbang dapat memicu kekurangan asupan penting seperti vitamin dan nutrien. Pada kasus yang paling parah, tubuh orang yang diet tinggi protein mengalami gangguan pada kesehatan tulang, ginjal, hingga liver.

3.Menimbulkan gangguan kardiovaskuler

Ketika berbicara tentang protein, sebagian besar orang akan langsung berpikir tentang daging merah. Faktanya banyak daging merah yang tidak memiliki kualitas baik karena kadar lemaknya yang tinggi.

Ia menyebutkan, bahwa asupan protein dengan mengandalkan daging merah yang berlemak sebagai suatu bahaya yang mengancam. Gangguan kardiovaskuler dapat terjadi melalui pengaruh diet tinggi lemak yang diterima oleh tubuh.

Daging merah berkontribusi tinggi pada penyakit jantung. Hal ini karena ditemukannya peluang untuk memicu kolesterol masuk ke dalam aliran darah manusia.

4.Memicu sakit kepala

Pernah merasa sakit kepala ketika belum makan nasi? Bukan hanya perkara kebiasaan orang Indonesia, tetapi karbohidrat seperti nasi memang menjadi sumber energi utama untuk tubuh. Sehingga ketika kekurangan karbohidrat tubuh akan terus mencari bahan bakarnya.

Membatasi asupan karbohidrat terlalu ekstrem sama dengan memicu penurunan produksi stamina. Seperti yang telah disebutkan, karbohidrat termasuk salah satu makronutrien yang sama dibutuhkan oleh tubuh layaknya protein.

Tetapi ketika mengonsumsi terlalu banyak protein, orang-orang akan memilih melewatkan asupan karbohidrat. Padahal sekelas atlet saja tetap harus mengonsumsi karbohidrat untuk membantu produksi energi yang dibutuhkan saat bertanding.

5.Cairan tubuh tidak seimbang

Beberapa penelitian lanjutan juga menemukan potensi yang bisa dihasilkan dari diet tinggi protein. Ada beberapa pengamatan yang mengaku berhasil melihat efek samping yang timbul akibat diet keto atau rendah karbohidrat.

Beberapa efek sampingnya seperti dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit, mual, hingga sakit kepala. Pada sebuah penelitian sederhana tahun 2002 ditemukan fakta ketika kadar asupan protein meningkat maka kadar cairan di dalam tubuh menurun.

Gejalanya dapat dirasakan ketika kamu mengonsumsi protein maka kami akan cepat haus. Tetapi ahli menyebut butuh penelitian yang lebih dalam guna melihat efek diet tinggi protein pada keseimbangan cairan tubuh secara menyeluruh.@

Tag: