Ekspor Produk Kopi, Kertas, dan Lemak Kakao Indonesia Meningkat ke Mesir

KBRI Cairo meresmikan Kedai Kopi El Omda dibawah besutan Haji Emad Attia yang terletak di Kota Tua Matariah, Distrik Ain Shams, Kairo (07/02/2022). (Foto KBRI Kairo)

KAIRO.NIAGA.ASIA – Atase  Perdagangan Kairo  M.  Syahran  Bhakti  S  menjelaskan, berdasarkan catatan Central  Agency  for  Public  Mobilization  and  Statistics Mesir (CAPMAS) Tahun 2022, beberapa komoditas  unggulan  yang  mengalami  peningkatan  ekspor  ke  Mesir. Kopi  sebagai komoditas unggulan mengalami peningkatan ekspor 8,7 persen, produk kertas 98,13 persen, dan lemak kakao 23,9 persen.

Hal  ini  diungkapkan Syahran  dalam pertemuan  Safari  Ramadhan  yang  digelar  di  Hotel  Helnan Palestine  Alexandria,  Mesir,  Selasa lalu. Pertemuan  tersebut  mengundang buyer potensial  asal Mesir  yang  berdomisili di  Alexandria, Duta  Besar  RI  untuk Mesir  Lutfi  Rauf bersama Sekretaris II Fungsi Ekonomi M Arif Ramadan.

“Potensi ekonomi perdagangan Indonesia-Mesir masih dapat terus ditingkatkan. Pertemuan bisnis ini  adalah  salah  satuupaya  pembinaan buyeruntukbersama  membuka  peluang-peluang  kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan  dan saling melengkapi. Hal ini mengingatsituasiresesi dunia yang belum membaik,”ujar Lutfi.

Di  hadapan buyer potensial, Luthfi  menyampaikan  perkembangan  terkini  pertumbuhan  ekonomi perdagangan   Indonesia.   Ia   jugamengajak buyer potensial   meningkatkan   pembelian   produk komoditas  unggulan  Indonesia  seraya  mencari  peluang  agar  produk  baru dapat  dipasarkan di Alexandria dan sekitarnya.

Hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Al Poston for Import & Export yang telah melakukan misi pembelian ke Indonesia dengan skema imbal dagang antara produk kopi Indonesia dan jeruk Mesir.

Selanjutnya, Al  Gharas  for  Herb  and  Spices sebagai importir  produk  rempah  dan  kopi, Agnaden  for  Import  &  Export  untuk  produk  bubuk  kakao, sertaKamal  Saad  for  Paper  Industries importir produk kertas dan alat tulis kantor.

Pada kesempatan tersebut, Syahran juga menyebutkan sejumlah produk rempah yang mengalami penurunan  ekspor,  yaitu cengkeh  turun  34,54  persen, pala  31,43  persen, dan  bubuk  kakao42,56  persen.

Syahran  juga menerangkan, angka  perdagangan  bilateral  Indonesia-Mesir  secara umum meningkat.

”Berdasarkan laporan CAPMAS, total perdagangan Indonesia-Mesir sebesar USD 2,176 miliarpada 2022.  Ekspor  Indonesia  ke  Mesir  sebesar  USD  1,666  miliar sementaraekspor  Mesir  ke  Indonesia USD 510,20 juta. Artinya, Indonesia membukukan surplus USD 1,5551 miliar,”ungkap Syahran.

Adapun Arif  menambahkan,  momentum  kegiatan  ekspor  dapat  dimanfaatkan  untuk  kembali memulai  aktivitas  perdagangan  Indonesia-Mesir. Untuk  itu,  KBRI  Kairo  senantiasa  memfasilitasi pelaku   usaha Mesir   yang   berdomisili   di   Alexandria   untuk memperluas   jangkauan   investasi di Indonesia.

Diskusi dalam pertemuan berlangsung interaktif. Terungkap Direktur Agnaden For Import & Export Hosny yang  selama  ini  mengimpor  produk  bubuk  kakao  ingin  menjajaki  produk  hasil  pertanian lainnya.

“Kami telah empat tahun mengimpor produk bubuk kakao dari Indonesia yang berkualitas tinggi.  Saat  ini,  kami  ingin  membuka  importasi  produk  lainnya,  seperti  kelapa  kering (dessicated coconut),” ungkap Hosny.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: