
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Di tengah hiruk-pikuk dunia yang kerap melalaikan manusia, terdapat sosok-sosok istimewa yang justru dirindukan oleh surga. Pesan ini disampaikan langsung oleh KH Muhammad Anshari dalam sebuah kajian keagamaan di bulan Ramadan, Senin subuh (10/3).
“Dalam kehidupan dunia, kita sering tergoda untuk berkata kasar, menunda membaca Al-Qur’an, atau enggan berbagi. Tapi, apakah kita siap kehilangan kesempatan menjadi orang yang dirindukan oleh surga?,” tanya pengasuh Pondok Pesantren Al-Husna Samarinda itu di depan jemaah yang hadir.
Ia kemudian mengingatkan bahwa ada empat golongan yang mendapatkan keistimewaan dirindukan oleh surga. Diantaranya, mereka yang rajin membaca Al-Qur’an, menjaga lisan, gemar berbagi, dan berpuasa dengan ikhlas.
1. Orang yang Gemar Membaca Al-Qur’an
Di era digital, banyak orang lebih memilih membaca berita atau media sosial (medsos) dibandingkan Al-Qur’an. Padahal, menurut KH Muhammad Anshari, membaca Al-Qur’an adalah sumber ketenangan hati dan petunjuk hidup.
“Al-Qur’an adalah cahaya yang nantinya akan menerangi kita di dunia dan akhirat. Jika ingin dirindukan oleh surga, maka jangan tinggalkan kebiasaan membaca dan mengamalkannya,” tegasnya di Masjid Darunni’Mah, Jalan Slamet Riyadi, Karang Asam, Sungai Kunjang, Samarinda.
Orang-orang yang senantiasa membaca dan mengamalkan Al-Qur’an lanjut dia, baik di bulan Ramadan maupun di luar Ramadan, akan mendapatkan tempat istimewa di sisi Allah.
Menurutnya, Ramadan menjadi momen yang sangat tepat untuk meningkatkan intensitas membaca Al-Qur’an, karena pada bulan inilah kitab suci tersebut diturunkan. Maka sudah seharusnya semangat dan kesungguhan saat membaca Al-Qur’an itu dapat ditingkatkan.
“Di bulan Ramadan, pahala dan amal ibadah itu dilipatgandakan. Satu amal ibadah fardu sama seperti melakukannya sebanyak 70 kali di luar daripada bulan Ramadan. Satu kali melakukan ibadah sunah saat bulan Ramadan, pahalanya sama dengan melakukan amal ibadah fardu di luar daripada bulan Ramadan.”
2. Orang yang Menjaga Lisan
Sering kali, manusia tergoda untuk berkata kasar, menyebar fitnah, atau menggunjing orang lain. Namun, KH Muhammad Anshari mengingatkan bahwa orang yang mampu menjaga lisannya dari keburukan akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah.
“Lidah adalah anugerah dari Allah yang harus kita syukuri. Gunakan untuk berzikir, membaca Al-Qur’an, dan berkata-kata yang baik. Jaga dan pelihara lisan ini, jangan sampai menjadi penyebab murka Allah.”
KH Muhammad Anshari juga mengingatkan bahwa salah satu tujuan puasa adalah untuk membentuk pribadi menjadi lebih baik dan melatih seseorang agar bertakwa.
“Ramadan adalah bulan latihan bagi kita. Jika kita mampu mengendalikan lisan selama berpuasa, maka insyaAllah setelah Ramadan pun kita bisa terus menjaga ucapan kita.”
Ia pun mengajak umat Islam untuk senantiasa berusaha menjaga diri dari perkataan buruk dan menggantinya dengan ucapan-ucapan yang membawa manfaat.
“Mari jadikan Ramadan tahun ini sebagai momentum untuk memperbaiki akhlak kita, agar kita tidak hanya mendapatkan pahala puasa, tetapi juga keberkahan dalam kehidupan.”
3. Orang yang Dermawan
Di dunia yang penuh persaingan, tak sedikit orang yang terlalu sibuk mengejar harta hingga lupa berbagi. KH Muhammad Anshari mengingatkan pentingnya berbagi kepada sesama, terutama memberi makan kepada mereka yang kelaparan.
Orang yang dermawan dan pemurah kata KH Anshari, akan mendapatkan tempat istimewa di sisi Allah serta menjadi golongan yang dirindukan oleh surga. Ia pun menegaskan bahwa dalam setiap harta yang dimiliki seseorang, terdapat hak bagi orang lain.
“Dalam rezeki yang kita dapatkan, ada hak bagi fakir miskin, kaum dhuafa, dan anak-anak yatim. Maka, berbagi dengan mereka bukan sekadar kebaikan, tetapi juga kewajiban yang diperintahkan Allah.”
Salah satu bentuk kedermawanan yang paling utama adalah memberi makan kepada orang-orang yang membutuhkan seperti fakir miskin. Tak hanya itu, membukakan makanan bagi orang berpuasa, membantu masjid, pondok pesantren, dan majelis tahfiz, adalah orang-orang yang mendapatkan keberkahan luar biasa.
“Membantu seseorang untuk berbuka puasa, bahkan hanya dengan sebutir kurma atau seteguk air, sudah mendatangkan pahala yang luar biasa. Nah ini orang yang dirindukan surga.”
4. Orang yang Berpuasa dengan Ikhlas
Mereka yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan keikhlasan adalah salah satu golongan yang dirindukan surga. Menurutnya, puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga sebuah ibadah yang mendidik umat Islam untuk menjadi pribadi yang lebih bertakwa.
“Dan alhamdulillah pada hari ini kita semua dalam keadaan sudah berpuasa Ramadan. Mudah-mudahan kita senantiasa diberikan hidayah, kekuatan lahir dan batin, sehingga kita bisa menyempurnakan ibadah Ramadan sampai berakhir.”
“Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa dan kesalahan kita. Kita senantiasa berada di jalan-Nya, jalan Nabi Muhammad. Jalan yang diridhai oleh Allah. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat untuk kita semua.”
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: kajian bulan RamadanKH Muhammad Anshari