SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan sumpah sebagai Presiden dan memperpanjang pemerintahannya selama lima tahun lagi.
Erdogan, yang memerintah Turki selama 20 tahun terakhir, mendapatkan suara 52 persen lebih dalam pemilihan putaran kedua pada 28 Mei melawan seorang kandidat persatuan enam partai kubu oposisi.
Upacara pelantikan diselenggarakan pada Sabtu 3 Juni 2023 di istana presiden menyusul pelaksanaan sumpah di Parlemen di Ankara.
“Erdogan menyerukan rakyat Turki untuk bersatu dan mengatasi perbedaan di saat negara itu memperingati usia ke-100 tahun tahun ini,” tulis laporan kantor berita NHK, Minggu.
Di fron diplomatik, Turki memainkan peran sebagai penengah dalam kesepakatan untuk mengekspor biji-bijian dari Ukraina di tengah invasi militer oleh Rusia.
Erdogan menolak upaya Swedia bergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan menuntut negara tersebut untuk berhenti mendukung militan Kurdi yang berupaya memisahkan diri dari Turki.
Sumber : NHK | Editor : Saud Rosadi
Tag: EropaInternasionalNATOPemiluPolitikTurki