Erick Ajak HIPMI Kikis Kesejangan Antara Perusahaan Besar dengan UMKM

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat menghadiri Diklatda Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Jaya di Jakarta, Kamis lalu. (Foto HUmas Kementerian BUMN)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk mengikis kesenjangan antara perusahaan besar dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Saya  meyakini HIPMI memiliki kemampuan untuk melakukan hal tersebut.Saya selalu menekankan, HIPMI kan sudah sukses membangun tokoh-tokoh nasional, tapi saya harap 10-20 tahun ke depan justru HIPMI harus terus mendorong menjadi bagian membangun perusahaan nasional yang kelasnya juga besar,” ujar Erick saat menghadiri Diklatda Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Jaya di Jakarta, Kamis lalu.

Dengan begitu, lanjut Erick, HIPMI dan UMKM bisa membangun eksosistem supply chain yang terintegrasi. Hal ini tak lepas dari begitu besarnya jumlah UMKM Indonesia yang mencapai 65,4 juta pelaku UMKM.

“Dalam bisnis ada yang namanya supply chain, yang besar disuplai kecil, UMKM bagian fondasi tapi jangan sampai yang tengah kosong, hanya ada yang besar dan kecil. Yang tengah harus diisi agar gap yang besar dan kecil tidak terlalu jauh,” lanjut Erick.

Erick pun berharap HIPMI untuk melihat potensi usaha yang memiliki prospek cerah ke depan, karena  kondisi dunia sudah berubah yang berdampak pada perubahan dunia usaha. HIPMI harus cermat menentukan jenis usaha agar tidak tersingkirkan oleh perubahan zaman yang kini memasuki era disrupsi.

“Ini yang saya challenge HIPMI jangan mengisi dunia usaha yang sunset, tapi yang tumbuh. Kalau yang sunset mau sampai kapan pun kerjanya tetap tidak bisa karena trennya sunset, jangan membuang waktu,” kata Erick.

Sumber: Humas Kementerian BUMN | Editor: Intoniswan

Tag: