
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Fender pilar pengganti di Jembatan Mahakam usai hancur ditabrak tongkang pada Minggu 16 Februari 2025 lalu, masih belum dibangun.
Mengantisipasi kejadian itu kembali terulang, sebagai solusi sementara adalah penempatan kapal tug assist selama 24 jam di sekitar bawah kolong Jembatan Mahakam, yang membantu pengolongan tongkang di bawah jembatan.
Kepala Bidang Pelayaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim Ahmad Maslihuddin mengatakan, sampai sekarang alur kolong Jembatan Mahakam I Samarinda masih dibuka.
Terkait kepastian apakah alur kolong jembatan ini ditutup sementara atau tetap dibuka untuk pelayaran kapal termasuk tongkang, menurut Masli masih menunggu keputusan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
“Rencana penutupan tergantung dari kondisi pemeriksaan BBPJN dan KKJTJ. Kalau dinyatakan masih layak, maka tidak perlu ditutup sebenarnya,” kata Masli, ditemui saat berada di Terminal Tipe A Samarinda Seberang Jalan Bung Tomo, Samarinda, Jumat 21 Maret 2025.
Masli menjelaskan terhambatnya pembangunan fender baru Jembatan Mahakam I Samarinda ini, disebabkan PT Pelayaran Mitra Tujuh Samudra belum membayar ganti rugi perbaikan fender Rp35 miliar.
“Pembangunan fender masih menunggu dana (ganti rugi) dari perusahaan nilainya Rp35 miliar. Mereka siap bertanggung jawab,” ujar Masli.
Sebagai solusi sementara, satu unit kapal tug assist disiagakan selama 24 jam penuh sebagai pengganti fungsi fender jembatan yang hilang, hingga fender baru terpasang.
“Penjagaan sekarang ditambah oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda lewat PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Sebelumnya 1 kapal assist yang berjaga, sekarang ada dua kapal. Satu kapal berfungsi sebagai fender, dan berjaga selama 24 jam,” jelasnya.
Untuk memastikan proses ganti rugi dan pemasangan fender Jembatan Mahakam I Samarinda cepat terealisasi, pemerintah daerah telah membentuk tim terpadu dalam rangka percepatan pembangunan fender jembatan.
Tim dimaksud terdiri dari KSOP Samarinda, Dishub Kaltim, Dishub Samarinda, PUPR-PERA Kaltim dan BBPJN.
“Surat Keputusan (SK) pembentukan tim ini sudah terbit dua hari lalu, tugas tim terpadu ini untuk mengawal, bagaimana caranya supaya fender cepat terbangun dan pengaturan alur lalu lintas di alur kolong jembatan,” demikian Ahmad Maslihuddin.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Jembatan MahakamSamarinda