Film ‘Hantu Banyu’, Promosi Pariwisata  Kaltim

Salah satu adegan film ‘Hantu Banyu’.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Film pendek ‘Hantu Banyu’ garapan sutradara muda berbakat Muhammad Al Fayed ternyata mampu menyajikan promosi pariwisata yang bukan sekadar tempelan.

Dalam film yang diputar di arena Kaltim Fest, Conventation Hall Sempaja, Samarinda, Senin (10/7), Al Fayed meramu alur cerita yang menceritakan tentang isu makhluk astral Hantu Banyu di salah satu kampung pinggiran Sungai Mahakam dengan kekuatan akting aktor dan aktrisnya, serta kekuatan bahasa gambar.

“Muatan pesan kepariwisataan pun dikemasnya dalam bahasa verbal dan gambar yang tidak dipaksakan. Alhasil film ‘Hantu Banyu’ patut menjadi tontonan yang menghibur sekaligus menjadi promosi pariwisata yang tidak murahan,” kata seniman, Hamdani.

‘Hantu Banyu’ yang diproduksi Dinas Pariwisata Kaltim sendiri menceritakan tentang adanya isu kemunculan makhluk astral itu di sebuah perkampungan di pinggir Mahakam. Jelas membuat masyarakat menjadi resah.

Manakala isu itu semakin berkembang niscaya bakal merugikan bagi upaya menjadikan kampung itu sebagai desa wisata. Isu yang dapat menimbulkan konflik dapat diurai sutradara dan para aktor-aktrisnya di penghujung film ini.

Menurut Hamdani, keberhasilan film tak lepas dari para pendukungnya. Tercatat beberapa nama artis pendukung yang sudah punya jam terbang, seperti Wawan Timor, Awang Khalik, Mustaqiem, Daniel Intan, Aisa Aci, Achmad Junaidi dan Rudini.

“Termasuk Kadispar Kaltim Ahmad Herwansyah yang menjadi bintang tamu di film ini,” ucapnya.

Sebelum ‘Hantu Banyu’ ditayangkan, diputar juga juara I Kaltim Film Festival yang berjudul ‘Tak Ada Tempat Aman untuk Pulang’ produksi Perspektif Film.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: