
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Salah satu fokus utama Disnakertrans Kaltim Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029 dan Rencana Kerja (Renja) tahun 2026 adalah penguatan sektor-sektor yang berkontribusi besar terhadap lapangan kerja ramah lingkungan atau green jobs.
Sekretaris Disnakertrans Kaltim, Aji Syahdu Gagah Citra memaparkan dalam Forum Lintas Perangkat Daerah yang mengadakan pertemuan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) jalan MT Haryono, Samarinda, Rabu (23/5).
Aji memaparkan proyeksi tenaga kerja hijau dan potensial hijau hingga lima tahun ke depan.
“Fokus pengembangan kedepannya, bagaimana Provinsi Kaltim bisa mempersiapkan usaha-usaha yang terkait dengan teknologi hijau dan biru,” ujarnya.
Dalam paparannya, Aji menyebut bahwa secara nasional, jumlah tenaga kerja hijau diproyeksikan meningkat dari 4.014.915 orang pada 2025 menjadi 5.011.918 orang di 2029 berdasarkan skenario moderat.

Sementara itu, tenaga kerja potensial hijau, yaitu mereka yang bekerja di sektor-sektor yang bisa bertransformasi menjadi ramah lingkungan, juga tumbuh dari 55,6 juta ke 67,8 juta orang pada periode yang sama.
Dari sisi proporsi dengan skenario moderat, pekerjaan hijau masih tergolong kecil, yakni hanya 2,70 persen dari total lapangan kerja nasional pada 2025, dan diperkirakan naik menjadi 2,96 persen di tahun 2029. Namun, tren kenaikan tetap positif, mencerminkan tumbuhnya kesadaran dan investasi pada sektor ekonomi berkelanjutan.
Secara sektoral, sektor perdagangan dan reparasi menjadi penyumbang tertinggi untuk lapangan kerja hijau dengan estimasi 1,46 juta pekerja pada 2025 dan mencapai 1,82 juta di tahun 2029.
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyusul dengan proyeksi peningkatan dari 849.563 tenaga kerja pada 2025 menjadi 1.011.948 pada 2029. Industri pengolahan juga menunjukkan tren yang serupa dengan pertumbuhan dari 565.298 ke 715.559 pekerja.
“Sektor pertanian, dalam skenario moderat, menunjukkan potensi besar. Dari 849 ribu orang pada 2025 kita harapkan bisa naik jadi lebih dari 1 juta di 2029,” terangnya merujuk data proyeksi berdasarkan sektor.
Sementara itu, data realisasi lapangan kerja utama berdasarkan sektor di Provinsi Kaltim dari tahun 2022 hingga 2024 menunjukkan kecenderungan yang sedikit berbeda.
Pertanian, kehutanan dan perikanan hanya naik tipis dari 349.451 menjadi 352.381 orang. Justru sektor pertambangan dan konstruksi yang mencatatkan lonjakan yang signifikan. Pertambangan dan penggalian naik dari yang awalnya 130.564 menjadi 168.391 orang, dan konstruksi dari 105.395 menjadi 147.736 orang dalam periode yang sama.
Kondisi ini menandakan perlunya akselerasi kebijakan dan pelatihan agar tenaga kerja Kaltim siap memasuki sektor-sektor hijau yang diproyeksikan tumbuh.
“SDM kita harus benar-benar siap beradaptasi dan kompeten di sektor energi terbarukan, pengelolaan limbah, serta teknologi biru yang menyasar kelautan dan perikanan,” pungkasnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Pekerja Hijau