Forum Saber Semar Sepakati Bentuk Pokja Seni Pertunjukan dan Film

Narasumber dan penggagas forum dialog seni Saber Semar Ahmad Herwansyah, Syafril Teha Noer, Hamdani, Sahabuddin Pance, Alfayed, Awang Khalik, Wawan Timor dan para seniman usai dialog, Sabtu malam (15/4), di Gedung Workshop Taman Budaya Kaltim, Samarinda.  (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Forum dialog Saber Semar (Sahur Bersama Seniman Samarinda) setelah dipantik narasumber Kadispar Kaltim Ahmad Herwansyah, sepakat membentuk kelompok kerja (pokja) ekonomi kreatif khususnya pada sub-sektor seni pertunjukan dan film.

Dalam acara yang digelar Yayasan Matahari, Sabtu malam (15/4) di Gedung Workshop Taman Budaya Kaltim, Samarinda, dikatakan Ahmad Herwansyah, pokja tersebut bertugas menyampaikan kajian dan program seni pertunjukan dan film selama 3 tahun.

“Kajian dan program pokja yang anggotanya berasal dari komunitas masing-masing seni pertunjukan dan film itu sampaikan kepada kami (Dispar Kaltim) untuk difasilitasi dalam setiap tahun anggaran hingga tahun 2026,” timpal Kabid Pengembangan Ekraf Awang Khalik.

Selain menyepakati pembentukan pokja, disampaikan juga oleh narasumber lain Ketua Umum DKD Kaltim Syafril Teha Noer bahwa peran komunitas sangat penting artinya pengembangan seni pertunjukan dan film di Kaltim.

Dia juga memuji Dispar Kaltim di bawah kepemimpinan Ahmad Herwansyah yang responsif dan pro-aktif dalam pembina dan mengembangkan seni pertunjukan dan film sebagai bagian dari sub-sektor Ekraf.

“Mari kita doakan pak Kadispar  senantiasa sehat agar bisa selalu membersamai para seniman,” ucap Syafril Teha Noer yang diaminkan para seniman yang hadir.

Sedang narasumber lain budayawan Hamdani dan sineas Alfayed menyampaikan tentang masa depan dunia film Kaltim yang cerah dan pentingnya sertifikasi pelaku seni pertunjukan dan fiim.

Alfayed menyebut peningkatan kualitas SDM seni pertunjukan  dan sarana prasarana atau peralatan produksi film yang memadai. “Peningkatan kualitas SDM dalam bentuk workshop bagi  pelaku seni pertunjukan dan film menjadi hal mendasar dan penting,” lanjutnya.

Selain itu yang juga menarik untuk ditindaklanjuti adalah peran Taman Budaya Kaltim  sebagai lembaga kebudayaan mengurusi pembinaan kesenian dan fasilitas tempat latihan serta pentas.

“Selama ini Taman Budaya belum menjadi rumah para seniman yang nyaman seperti daerah lain yang memberikan fasilitas latihan dan pementasan,” cetus seniman Endri Teraksara saat sesi diskusi.

Ihwal itu dibenarkan Agus salah satu koreografer tari Kaltim.

“Terus terang kami mengalami kesulitan untuk latihan di tempat yang layak seperti Gedung Workshop ini. Kami harus menempuh sejumlah prosedur administrasi,” ungkapnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: