Garbarata Proses Pasang di Bandara APT Pranoto, Runway Diperpanjang jadi 2.500 m

Calon penumpang memasuki pesawat Super Air Jet di Bandara APT Pranoto, Samarinda, Selasa 18 April 2023. Dua garbarata direncanakan terpasang selambatnya Desember 2023 (istimewa/Fai)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda segera memiliki garbarata. Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan juga berencana memperpanjang runway menjadi 2.500 meter, untuk menunjang konektivitas dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sebelumnya, pnelusuran niaga.asia pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Perhubungan hari Senin 20 Maret 2023, tertera nilai Pagu Rp 16,75 miliar bersumber APBN Tahun 2023 untuk pengadaan garbarata 2 Tunel di Bandara APT Pranoto.

Saat ini pemasangan garbarata, atau jembatan/jalur penghubung tertutup menghubungkan terminal ke pintu pesawat maupun sebaliknya, sedang dalam proses. Rencananya kedua garbarata itu akan terpasang selambatnya Desember 2023 mendatang.

“Benar. Ada dua garbarata. Doakan saja akhir tahun sudah terpasang,” kata Agung Pracayanto, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I APT Pranoto Samarinda, dalam pernyataannya kepada niaga.asia, Senin 4 September 2023.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkunjung ke Bandara APT Pranoto, Sabtu 19 Agustus 2023. Di antaranya, Budi melihat kondisi runway bandara yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2018 lalu itu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan penjelasan saat meninjau Bandara APT Pranoto di Samarinda, Sabtu 19 Agustus 2023 (HO-Kemenhub)

“Pak Menhub melihat runway untuk referensi bandara di IKN, dari sudut tanahnya yang karakternya dengan IKN,” ujar Agung.

Agung juga bilang dari kunjungan Menteri Budi Karya Sumadi, terungkap rencana perpanjangan runway Bandara APT Pranoto Samarin. Diketahui saat ini panjang runway saat ini 2.250 meter dan lebar 45 meter, dan saat ini sudah dilakukan rekonstruksi.

“Runway akan diperpanjang 2.500 meter dan apron (parkir pesawat) menyesuaikan. Namun tetap melihat demand, mengingat APT Pranoto sebagai pendukung bandara IKN,” Agung menambahkan.

Pekerjaan rumah tidak kalah penting adalah pemasangan sisi udara Bandara APT Pranoto, seperti Instrument Landing System (ILS).

“ILS memang ranahnya Airnav Indonesia, bukan dari bandara atau Kemenhub,” demikian Agung Pracayanto.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: