Gina S Noer Dukung Pembangunan Nusantara Film Studio di Kaltim

Gina S Noer ketika meraih penghargaan penulis skenario film terbaik pada Osaka Film Festival, Jepang untuk film Like&Share (istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Peraih sejumlah Piala Citra FFI dan penghargaan festival film dalam dan luar negeri asal Kaltim, Gina S Noer mendukung rencana pembangunan Nusantara Film Studio di Kaltim.

Wah bagus itu. Hebat dong Indonesia punya Studio film dan lokasinya di Kaltim. Sebagai orang yang lahir di Kaltim, Gina pasti dukung,” ucap Gina S Noer melalui sambungan telepon kepada niaga.asia, Selasa (25/4).

Seperti telah diberitakan media ini, Kemenparekraf merencanakan pembangunan studio film terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Menurut Kadispar Kaltim Achmad Herwansyah, studio itu kelak dibangun di atas lahan seluas 67 Ha di Balikpapan.

Kembali ke ihwal pembangunan studio itu, Gina S Noer menyarankan agar studio itu juga dilengkapi dengan laboratorium film dan kalau perlu ada lembaga pendidikan filmnya.

“Bisa jadi dalam bentuk perguruan tinggi perfilman,” ujar Gina S Noer yang kerap menghasilkan film box office.

Dia yakin studio film yang oleh Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni dengan nama Nusantara Film Studio itu dapat terwujud.

“Apalagi IKN ada di Kaltim. Studio itu menjadi pelengkap penting bagi keberadaan IKN Nusantara,” ucap Gina S Noer yang bulan lalu meraih penulis skenario film terbaik pada Osaka Film Festival di Jepang melalui filmnya Like&Share.

BACA JUGA :

Studio Film Terbesar di Indonesia akan Dibangun di Kaltim

Gina yang lahir di Balikpapan ini juga menyatakan siap manakala dirinya diundang ke Kaltim untuk membantu mengembangkan SDM perfilman di Kaltim. Untuk membuat film di Kaltim, katanya, masih menunggu waktu yang tepat.

Putri ketiga dari pasangan H. Masjkur Noer (almarhum) dan Hj. Martawiyah mendapatkan Piala Citra untuk penulisan skenario adaptasi terbaik di film ‘Habibie dan Ainun’ (2013), penulis skenario adaptasi terbaik film ‘Keluarga Cemara’ (2019) dan penulis skenario asli terbaik ‘Dua Garis Biru’ (2019).

Sebelumnya Gina yang punya nama asli Retna Ginatri Sindasari ini beberapa kali menjadi nominator penulis skenario terbaik di beberapa kali FFI. Di antaranya di film-film laris ‘Perempuan Berkalung Sorban’ dan ‘Ayat-ayat Cinta’ besutan sutradara Hanung Bramantyo.

Di samping meraih Citra, Gina mencatatkan namanya di festival film lain yang memperebutkan piala Maya. Di ajang itu, Gina memperoleh piala Maya untuk penulis skenario adaptasi terpilih di film ‘Keluarga Cemara’ (2019) dan penulis skenario asli terpilih film ‘Dua Garis Biru’ (2020).

Di Festival Film Bandung 2019, kembali Gina meraih penulis skenario terpuji melalui film ‘Dua Garis Biru‘. Lagi-lagi film itu mendapat anugerah penyutradaraan terbaik Piala Iqbal Rais 2020. Di Indonesian Movie Actor Award 2020 di film yang sama menjadi film favorit. Film itu juga meraih skenario terbaik, penyutradaraan terbaik dan film terbaik dalam Jogja-netpac Asian Film Festival-Indonesia Screen Award (JAFF-ISA) 2019.

Pada tahun 2022 ini, Gina bersama Kharisma Statvision Plus dan Wahana Kreator Nusantara, memproduksi film ‘Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga‘ sebagai sutradara, penulis skenario dan co produser. Film ini berhasil menjadi beberapa nominator FFI. Alhasil, aktor kawakan Slamet Rahardjo mendapatkan Citra untuk pemeran pembantu terbaik.

Masih di tahun ini, kembali Gina memproduksi film ‘Like&Share‘ yang diputar serentak di bioskop-bioskop seluruh Indonesia sejak 8 Desember lalu. Baru-baru ini filmnya itu meraih penghargaan film terbaik di salah satu festival film di Jepang, Osaka Film Festival.

Penulis : Hamdani | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: