GMPB Luapkan Kekecewaan Dalam Pertemuan dengan Walikota Bontang

aa

Pertemuan membahas soal banjir antara Pamkot Bontang, GMPB dan Perusahaan PT IMM, Pama dan Trush serta masyarakat yang terkena dampak banjir. (Foto Ismail)

BONTANG.NIAGA.ASIA- Gerakan Masyarakat Peduli Banjir (GMPB) Kota Bontang meluapkan kekecewaannya dalam pertemuan dengan Walikota  Kota Bontang, Hj Neni Moerniaeni yang juga diikuti Perwakilan Management PT Indominco Mandiri (PT IMM).

Dalam pertemuan yang dilangsungkan di Kantor Walikota Bontang, Selasa (25/6/2019) siang itu, GMPB masih merasa kecewa atas banjir besar menimpa Bontang tanggal 4 Juni lalu. GMPB melalui Muhammad Shahib mengungkapkan kekecewaannya akan 16 rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) Banjir.

Dia menilai, rekomendasi itu kurang tepat. Lantaran tak menyentuh penyebab banjir di hulu. Padahal itu merupakan pangkal banjir Bontang, menurut GMPB. “Tidak ada satupun rekomendasi Pansus (Banjir) sentuh hulu. Padahal masalah banjir Bontang disitu,” ujarnya.

Dia menjelaskan. Banjir besar yang menerjang Bontang tak lain berasal dari IMM. Ini diakibatkan pembukaan lahan tak bertanggungjawab yang terjadi di lahan pertambangan IMM yang mengakibatkan kawasan resapan air hilang. “Kami menilai ini salah Indominco, hal ini karena penebangan pohon yang digunakan untuk tambang, sehingga tidak ada lahan yang bersfungsi sebagai resapan air,” terangnya.

Dalam pertemuan itu  walikota menengahi agar suasana rapat tetap kondusif  dengan mengatakan, tujuan pertemuan bukan mencari siapa yang salah, tapi menghimpun aspirasi masyarakat, mesosialisasikan skala prirotas yang disusun Pemkot Bontang mengatasi banjir.

“Persoalan banjir menjadi skala prioritas Pemkot Bontang, sehingga pada rapat kali ini tak bertujuan mencari siapa yang salah. Namun mengedepankan dialog logis dan mencari solusi bersama. Mari kita cari solusi yang terbaik, jangan menggunakan nada tinggi atau pun mencari siapa yang salah dalam persoalan ini,” kata Neni mendinginkan suasana. (005)