
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sebaran kasus Mumps atau gondongan, atau nyeri di bagian leher atas di bawah dagu, hingga akhir September 2025 di Kalimantan Timur di 7 kabupaten/kota, yakni Kota Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kabupaten Kutai Timur, Berau, Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Paser. Sedangkan jumlah kasus gondongan 1.179 kasus.
Gondongan ini tidak berbahaya, tapi menular. Penyebabnya virus. Penderita bisa mengatasi secara mandiri dengan mengikuti petunjuk kesehatan atau dokter. Kunci mengatasinya perkuat imunitas tubu.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Fitnawati, dalam Konferensi Pers bersama H Fahmi Prima Laksana, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim, Fitnawati, Jum’at (18/10/2024).
Konferensi Pers bersama dengan DPMPTSP dan Dinas Kesehatan Kaltim diselenggarakan Kepala Dinas Kominfo Kaltim, HM Faisal, sekaligus menjadi moderator tanya jawab wartawan dengan narasumber di kantor Diskominfo Kaltim, diikuti puluhan wartawan dari media cetak dan online.
Temuan 1.179 kasus gondongan, terbanyak di Kota Samarinda dan Balikpapan masing-masing 300 kasus, Bontang (148), Kabupaten Kutai Timur (233), Berau (148), dan Kabupaten Paser (45), Kabupaten Kutai Kartanegara (5).
“Sedangkan tiga daerah terbebas dari gondongan adalah Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Barat, dan Mahakam Ulu,” kata Fitnawati.

Gondongan diawali dengan adanya 9 gejala, yaitu sakit kepala, demam tinggi hingga 39C, pipi bengkak, nyeri perut, nyeri sendi, hilang nafsu makan, mudah lelalh, mulut kering, nyeri saat mengunyah dan menelan.
Menurut Fitnawati, pengendalian penularan Gondongan dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri, melalui mengisolasi diri, terutama saat timbulnya pembengkaan kelenjar parotis/ leher bengkak dengan durasi 5 – 7 hari.
“Bagi sekolah yang siswanya terdapat sakit Gondongan maka harus segera memberikan izin belajar dirumah/ istirahat untuk memutus mata rantai penularan. Jika diperlukan dapat meliburkan sekolah,” sarannya.

Pengendalian Gondongan juga bisa dilakukan dengan menggunakan masker, cuci tangan setiap beraktifitas terutama saat akan makan, dan menghindari penggunaan alat makan yang sama seperti berbagi gelas, sedotan atau sendok yang sama.
Sedangkan penangangan Gondongan dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat pereda nyeri dan demam, cukupi kebutuhan tidur dan istirahat, perbanyak minum air putih, kompres area yang bengkak dengan air hangat, konsumsi makanan lunak, dan terakhir kurangi mengunyah.
“Gondongan bisa dicegah melalui imunisasi MMR (Measles, Mumps, Rubela), rutin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dfan menutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk dan bersin,” kata Fitnawati.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Gondongan