Gubernur BI Unggulkan Potensi Investasi dan Paparkan Bauran Kebijakan di Jepang

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Foto Bank Indonesia)

TOKYO.NIAGA.ASIA – Bank Indonesia (BI) terus turut berkontribusi dalam mendorong ekonomi riil melalui promosi investasi dan perdagangan produk Indonesia ke pasar global, termasuk Jepang. Geliat investasi dan produk lokal yang diyakini mampu menjadi salah satu faktor yang mendorong pemulihan ekonomi nasional ini merupakan salah satu fokus kebijakan BI sebagai bank sentral.

Selain itu, BI juga melakukan dialog kebijakan antara BI dan para akademisi di Jepang terkait dengan bauran kebijakan BI yang diyakini mampu mendukung pemulihan ekonomi di Indonesia.

Kedua hal itu menjadi bagian dari rangkaian kegiatan promosi investasi dan perdagangan “Indonesia Investment Forum” di Tokyo, Jepang (6-7 November 2023), sebagai hasil kerja sama BI dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan ASEAN Japan Centre (AJC). Rangkaian yang bertujuan untuk penguatan kerja sama dan ajang promosi investasi ini, juga dilengkapi dengan program Dedikasi Bagi Negeri untuk sekolah RI di Jepang.

Pada kegiatan Indonesia Investment Forum, Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengajak investor potensial di Jepang untuk melakukan investasi di Indonesia sekaligus menekankan lima faktor utama yang dapat menjadi dasar pertimbangan untuk berinvestasi di Indonesia.

“Pertama, makroekonomi Indonesia yang stabil; kedua, pertumbuhan yang tinggi; ketiga, reformasi struktural yang terus berlangsung; keempat, akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan; dan kelima adalah pengembangan ekonomi inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Kesempatan ini juga menunjukkan betapa eratnya kerja sama Indonesia dan Jepang yang telah terjalin selama 65 tahun. Semangat dan jalinan kerja sama perlu semakin diperkuat karena kedua negara menghadapi tantangan global yang sama.

“Kerja sama kedua negara ini dapat dipererat salah satunya dengan meningkatan investasi Jepang di Indonesia,” kata Perry.

Sebagai bentuk nyata dari upaya mendorong peningkatan investasi Jepang di Indonesia, lanjut Perry, Bank Indonesia bersama BKPM memfasilitasi business matching dengan investor untuk 10 proyek clean and clear (CnC) Indonesia yang terpilih melalui proses kurasi untuk ditawarkan kepada investor dan korporasi di Jepang. Kesepuluh proyek terpilih tersebut bergerak di sektor energi terbarukan, jasa, dan kesehatan.

Tingginya minat investor Jepang berinvestasi di Indonesia ditunjukkan dengan penandatanganan letter of intent (LoI) investasi pada sejumlah proyek di Indonesia. Harapannya, forum ini secara konkrit mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan secara berkelanjutan antar dua negara.

Perry menambahkan, untuk mendukung iklim investasi di Indonesia juga dilakukan diskusi yang membahas seputar perkembangan investasi termasuk local currency transaction (LCT) Indonesia-Jepang yang tidak hanya akan memperlancar perdagangan melainkan juga investasi langsung antar kedua negara.

Dalam pembahasan mengenai LCT, yaitu penyelesaian transaksi bilateral yang dilakukan oleh pelaku usaha di Indonesia dan negara mitra dengan menggunakan mata uang lokal, mengemuka bahwa Jepang sebagai menjadi mitra dagang utama Indonesia dapat mengoptimalkan pemanfaatan LCT untuk mengurangi dominasi mata uang tertentu pada transaksi perdagangan dan investasi langsung antara Indonesia dan Jepang.

Implementasi LCT tersebut diyakini dapat bermanfaat antara lain untuk mendorong terciptanya kurs nilai tukar yang lebih efisien, pendalaman pasar keuangan dalam mata uang lokal, serta aspek teknis lainnya seperti kemudahan pembukaan rekening dan proses remitansi rupiah di Jepang.

“Sejauh ini, LCT antara Indonesia dan Jepang yang mulai diimplementasikan sejak Agustus 2020 terus menunjukkan perkembangan yang positif dan berpotensi untuk terus dikembangkan, sejalan dengan terus meningkatnya transaksi perdagangan, yang didominasi sektor manufaktur, pertanian dan pertambangan kedua negara,” demikian Perry.

Selain itu, untuk mendorong promosi perdagangan, khususnya produk lokal Indonesia, terdapat gelaran Indonesia Night bertema “Harmony Across Borders: Uniting Hearts, Strengthening Partnerships“, sekaligus sebagai apresiasi budaya dan merayakan hubungan diplomatik 65 tahun antara Indonesia-Jepang.

Apresiasi ini dilakukan melalui pemberian wastra dari 15 UMKM unggulan binaan Bank Indonesia kepada 16 tokoh terkemuka yang merupakan stakeholder BI dan KBRI yang berperan signifikan dalam memperkuat kemitraan Indonesia dan Jepang. Pada kesempatan tersebut, Bank Indonesia juga mempromosikan produk unggulan yang meliputi wastra, pakaian jadi, kerajinan, aksesoris, home decor, modest fashion, dan kopi.

Sumber: Departemen Komunikasi Bank Indonesia | Editor: Intoniswan

Tag: