
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, mengaku akan memperhatikan perbaikan dan operasional rumah sakit milik pemerintah provinsi, termasuk Rumah Sakit Islam.
“Kami sangat konsen untuk meningkatkan faskes di Kaltim. Rumah sakit kita ini masih kurang, termasuk tenaga kesehatannya. Insya Allah, Rumah Sakit Islam segera beroperasi,” kata Rudy Mas’ud ketika berbicara di acara safari Ramadan bersama wakilnya Seno Aji di Masjid Raya Darussalam, jalan K.H. Abdullah Marisie Samarinda.
Safari Ramadan Gubernur – Wakil Gubernur Kaltim di Masjid Raya Darussalam jalan K.H. Abdullah Marisie Samarinda menjadi ajang bagi masyarakat dan generasi muda untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Salah satu yang mencuri perhatian saat sesi diskusi adalah permintaan agar Rumah Sakit Islam jalan Gurami Sungai Dama Samarinda dapat dihidupkan kembali setelah lama terbengkalai.
Dalam kesempatan itu, Nur Hadi, salah satu Ketua RT di wilayah Sungai Dama, menyoroti kondisi rumah sakit yang terlihat mangkrak selama bertahun-tahun. Harapannya, Rumah Sakit Islam segera difungsikan kembali agar bermanfaat bagi masyarakat.
“Mohon perhatian, Rumah Sakit Islam selama ini mangkrak, mudah-mudahan tidak menjadi sarang hantu. Jika rumah sakit ini beroperasi, bisa menjadi fasilitas kesehatan (faskes) yang mendukung keberadaan terowongan baru dan mempercantik wilayah Sungai Dama,” ujar Nur Hadi, Minggu (9/3).
Tak hanya itu, Nur Hadi juga mengusulkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim memberikan subsidi tambahan untuk honor ketua RT. Saat ini kata dia, honor yang mereka dapatkan di Kota Samarinda hanya sekitar Rp1 juta per bulan.
“Kalau bisa ditingkatkan supaya ketua RT bisa mendapatkan subsidi dari provinsi. Misalnya dari Samarinda sekarang ini Rp1 juta, mudah-mudahan dapat subsidi Rp500 ribu sehingga honor RT jadi Rp1,5 juta,” harapnya.
Menurut Gubernur Rudy, tim transisi pemerintahannya saat ini bekerja untuk memastikan semua program-program prioritas, termasuk bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur, dapat berjalan dengan baik.
Kemudian terkait permintaan subsidi honor RT, Gubernur Rudy menjelaskan bahwa saat ini Pemprov Kaltim masih memprioritaskan peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, mulai dari guru PAUD hingga dosen.
“Kami utamakan guru-guru kita dulu, karena mereka adalah pendidik anak-anak kita. RT biasanya ditanggulangi oleh kabupaten/kota untuk honornya. Jadi kemungkinan Pemprov Kaltim akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota,” jelasnya.
Dijelaskan Gubernur Rudy Mas’ud, setiap daerah memiliki kebijakan honor RT yang berbeda-beda. Di Penajam Paser Utara (PPU), misalnya, honor RT disebut mencapai Rp2,5 juta, sementara di Balikpapan sekitar Rp1,5 juta.
“Kita akan memberikan subsidi atau bantuan itu biasanya di tingkat desa. Nanti desa yang akan mengaturnya. Berkaitan dengan bankeu, selama ini belum kami bahas secara detail. Tapi sekilas yang saya dapatkan, gambaran bankeu untuk desa rata-rata sekitar Rp60-70 juta dan sebagainya,” paparnya.
“Karena di situ kapasitas daripada kepala daerah, wali kota ataupun bupati setempat. Jadi Pak Haji, nanti di situ domainnya ada di tingkat kabupaten/kota. Kalau tadi rumah sakit insya Allah Pak sabar,” tambahnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: Rudy Mas'udRumah Sakit