Hadapi Lebaran Pertamina Tambah 5 Persen Pasokan BBM dan Elpiji di Kaltim

Petugas melakukan pengecekan stok elpiji 3 kg (handout/Pertamina Patra Niaga)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menambah pasokan bahan bakar minyak dan elpiji sebesar 5 persen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalimantan Timur menghadapi lebaran Idulfitri 2023.

Tambahan sebesar itu dikarenakan Pertamina menilai aktivitas mobilitas masyarakat berlebaran tahun ini lebih tinggi dibanding pandemi 2020-2022 lalu.

Menandai kesiapsiagaan Pertamina menghadapi Idulfitri, akan meluncurkan satuan tugas BBM Idulftri yang akan bersiapsiaga mulai 1 April-2 Mei 2023 mendatang. Di waktu bersamaan, Pertamina akan menyampaikan angka riil penambahan pasokan BBM di Kalimantan.

“Kita upayakan stok BBM dan elpiji selama Ramadan dan Idulfitri tetap terjaga. Ya, kita pastikan BBM dan elpiji aman,” kata Arya Yusa Dwicandra, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, kepada wartawan di RM Fusia, Jalan Awang Long, Samarinda, Kamis.

Untuk itu, Pertamina meminta dukungan semua pihak untuk mengamankan pendistribusian BBM dan elpiji kepada masyarakat.

“Mengingat, memang terkait BBM dan elpiji produk kami beberapa adalah produk subsidi dan memiliki kuota. Jangan sampai yang tidak berhak, malah menggunakan produk subsidi,” ujar Arya Yusa Dwicandra.

Pemerintah telah mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dan mempersilakan masyarakat untuk mudik lebaran tahun ini. Di mana, masa libur nasional dan cuti bersama telah ditetapkan mulai 19-25 April 2023.

“Untuk itu, Idul fitri tahun ini kami tambah 5 persen di Kalimantan Timur dibanding tahun 2022 lalu. Kalau dari tahun 2019 pandemi, penambahan 20-30 persen. Artinya saat ini dalam pengamatan kami tren mudik sudah kembali normal,” Arya Yusa Dwicandra menerangkan.

Kendala Pendistribusian BBM dan Elpiji

Penyaluran atau pendistribusian BBM serta elpiji di Kalimantan Timur misalnya, bukan tanpa kendala. Kondisi infrastruktur jalan menuju kabupaten dan kota, bisa memperlambat tibanya truk pengangkut kedua produk Pertamina itu.

Operasional salah satu SPBU di Kalimantan. Kondisi infrastruktur jalan tidak jarang memperlambat distribusi BBM ke SPBU di kabupaten dan kota di Kalimantan Timur (handout/Pertamina Patra Niaga Kalimantan)

“Khusus Kaltim misalnya, distribusi produk kami kan masih menggunakan truk, pasti jalur darat. Kami sangat berharap jalur darat itu. Kondisi jalan rusak memakan waktu lebih lama,” Arya Yusa Dwicandra menjelaskan.

“Ini mungkin yang mengakibatkan sering terjadi SPBU sering kosong. Bukan karena tidak ada stok tapi memang mobil (truk) masih perjalanan. Jadinya tertunda tiba dari jadwal semestinya,” kata Arya Yusa Dwicandra.

Pertamina memastikan terus berkoordinasi bersama dengan pemerintah daerah. Di antaranya kendala itu akan diungkap dalam rapat koordinasi bersama Pemprov Kalimantan Timur dan Polda Kalimantan Timur.

“Biasanya nanti ada rapat koordinasi H-7 lebaran soal pembahasan distribusi dan pengamanan kebutuhan pokok menghadapi lebaran Idulfitri,” demikian Arya Yusa Dwicandra.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: