SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda berencana menggunakan parkiran Dinas Kesehatan Samarinda sebagai alternatif parkir pengunjung Taman Samarendah.
Langkah itu diambil apabila parkiran yang berada di halaman museum Samarinda penuh dengan pengunjung museum, yang diprediksi 1.000 orang per minggunya, dengan rata-rata per harinya 143 pengunjung.
Kepala Dishub Samarinda Hotmarulitua Manalu mengatakan, sejauh ini Dishub Samarinda telah bersurat ke Dinkes Samarinda untuk menggunakan parkir kantor Dinkes Samarinda, sebagai alternatif parkir pengunjung Taman Samarendah, jika parkiran di Museum Samarinda penuh.
“Kita tinggal menunggu terkait MoU dan segala macamnya dengan Dinkes Samarinda,” kata Manalu ditemui di Museum Samarinda Jalan Bhayangkara, Kamis 8 Agustus 2024.
Selain itu, Dishub Samarinda juga terus mengedukasi masyarakat terkait pemberlakukan tarif parkir di halaman Museum Samarinda ini. Pemberlakuan tarif ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Samarinda, sekaligus eminimalisir masyarakat untuk tidak menjadikan halaman museum Samarinda sebagai tempat penitipan motor dalam jangka waktu yang lama.
“Kalau kita gratiskan (parkir di Museum Samarinda), nanti semakin banyak orang yang parkiran kendaraan pribadinya di sini,” ujar Manalu.
Selain itu, Dishub Samarinda juga mengerahkan tiga personel Dishub Samarinda setiap harinya, untuk menjaga keamanan kendaraan dan lainnya milik pengunjung Taman Samarendah dan Museum Samarinda.
Untuk mempermudah penggunaan aset parkir Museum Samarinda, Dishub Samarinda melakukan penandatanganan kesepakatan pengelolaan parkir di tempat itu, bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda selaku pengelola Museum Samarinda.
“Ini bukti kerja sama kita bersama lintas organisasi perangkat daerah (OPD). Museum merupakan aset Pemkot dan ini yang kita kerja samakan terkait parkir di Museum Samarinda guna memberantas jukir liar yang meresahkan masyarakat,” sebut Manalu.
Keputusan memindahkan area parkir ke Museum Samarinda ini bertujuan mengembalikan fungsi Taman Samarendah sebagai ruang publik yang nyaman untuk rekreasi dan olahraga.
“Kita lihat sejak 1 Agustus tadi lebih rapi, lebih tertib, untuk tempat olahraga. Ini juga dalam rangka meningkatkan PAD kota Samarinda,” jelas Manalu.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Samarinda Asli Nuryadin menambahkan, Samarinda sebagai ibu kota provinsi Kaltim, perlu menata kota agar terlihat lebih indah dan rapi.
“Kami dari Disdikbud Samarinda, ada lahan starategis yang bisa dimanfaatkan. Ini bisa kita proses lebih lanjut untuk lahan parkir pengunjung Taman Samarendah,” kata Asli Nuryadin.
Menurut dia, dengan dimanfaatkannya halaman Museum Samarinda sebagai lahan parkir pengunjung Taman Samarendah, harapannya dapat meningkatkan PAD Samarinda.
“Penataan lalu lintas ini merupakan cerminan peradaban kita. Kalau sembarangan parkir menunjukan peradaban kita (tidak bagus). Karena itu kita, pemerintah, perlu mencari cara agar memperbaiki peradaban ini,” sebut Asli Nuryadin.
“Paling tidak nanti kalau parkir di sini lebih tertata semua, dan tidak melakukan pembayaran secara manual. Itu sangat luar biasa manfaatnya,” demikian Asli Nuryadin.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: ParkirSamarinda