Harga Referensi CPO Juli 2023 Menguat USD23,78 

Ilustrasi ekspor CPO di Pelabuhan Dumai (Foto: ANTARA/HO-Pelindo 1)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Harga referensi produk  minyak  kelapa  sawit  (crude  palm  oil/CPO)  untuk penetapan  bea  keluar  (BK)  dan  tarif  Badan  Layanan  Umum  Badan  Pengelola  Dana  Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPDP-KS) atau biasa dikenal sebagai Pungutan Ekspor (PE) periode 1–15 Juli 2023 adalah USD747,23/MT, menguat USD23,78  atau  3,29 persen  dari  periode  16–30  Juni 2023.

Penetapan harga referensi CPO tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1125 Tahun  2023  tentang Harga  ReferensiCrude  Palm  Oilyang  Dikenakan  Bea  Keluar  dan  Tarif Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Selain  itu,  minyak  goreng (refined,  bleached,  and  deodorized/RBDpalm  olein)  dalam  kemasan bermerek dan dikemas dengan berat netto ≤25 kg dikenakan BK USD 0/MT.Pengenaan BK tersebut diterapkan  untuk merek sebagaimana  tercantum  dalam  Keputusan  Menteri  Perdagangan  Nomor 1126 Tahun 2023 tentang Daftar Merek Refined, Bleached, and Deodorized (RBD) Palm Olein dalam Kemasan Bermerek dan Dikemas dengan Berat Netto ≤ 25 Kg.

“Saat ini, harga  referensi CPO  mengalami peningkatan yang menjauhi ambang  batas  sebesar             USD 680/MT. Untuk itu, merujuk pada PMK yang berlaku saat ini, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD 18/MT dan PE CPO sebesar USD 75/MT untukperiode1 – 15 Juli 2023,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso, 27 Juni 2023.

BK CPO periode 1–15 Juli 2023 merujuk pada Kolom Angka 3 Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan   Nomor   39/PMK/0.10/2022   jo   Nomor   123/PMK.010/2022   sebesar USD   18/MT.

Sementara itu, PE CPO periode 1- 15 Juli 2023 merujuk pada Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor Nomor 103/PMK.05/2022 jo 154/PMK.05/2022 sebesar USD 75/MT.

Menurut   Budi,   peningkatan harga   referensi CPO   dipengaruhi   beberapa   faktor,diantaranya kekhawatiran pasar  atas  produksi  CPO  yang  menurun  akibat  cuaca  kering  dan  panas  dan  adanya peningkatan impor CPO di India.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: