
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kaltim melaporkan hasil panen beras di Kaltim di 2024 naik dibandingkan tahun 2023 lalu. Selain itu, daerah lainnya di luar Kaltim justru tahun tersebut malah mengalami penurunan panen.
Kepala DTPH Kaltim Siti Farisyah Yana mengatakan, panen beras beberapa tahun terakhir di Kaltim sempat mengalami penurunan.
Seperti di tahun 2023, jumlah panen beras berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 hanya 132,02 ton. Tidak maksimalnya panen itu dikarenakan Kaltim terimbas fenomena El Nino dan La Nina.
El Nino dan La Nina merupakan cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi iklim dunia. El Nino terjadi ketika suhu permukaan laut menjadi lebih hangat. Sedangkan La Nina terjadi ketika suhu permukaan laut menjadi lebih dingin.
“Kita tahun 2023 agak sedikit menurun karena El Nino terus. Tapi di tahun 2024 ini kita berusaha dampak perubahan iklimnya coba diantisipasi, mengantisipasi lahan dalam proses masa tanam padi hingga panen,” kata Yana, ditemui di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Jumat 25 April 2025.
Kemudian pada tahun 2024 kemarin, jumlah panen beras di Kaltim naik 9,99 persen yakni mencapai 145,21 ribu ton.
Keberhasilan proses penanaman padi hingga panen ini ternyata tidak dirasakan semua daerah. Yana menyebutkan beberapa daerah lain luar Kaltim di Indonesia justru mengalami penurunan panen beras, seperti di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan lainnya.
“Hanya kita saja yang naik di tahun 2024 itu. Se-Indonesia nggak ada yang naik hasil panennya,” ujar Yana.
Dijelaskan, untuk di tahun 2025 ini, Kaltim kembali mengalami penyimpangan pola iklim normal atau anomali iklim. Akibatnya masa panen bergeser, dari yang sebelumnya diprediksi dapat melakukan panen di awal tahun, dan bergeser pada April 2025 ini.
“Tetapi beberapa kawasan pertanian di Kaltim terendam banjir. Seperti Loa Kulu di Kutai Kartanegara, dan beberapa daerah lainnya,” sebutnya.
“Sekarang kami hanya menunggu kondisi lahan pertanian yang tergenang ini pulih kembali. Setelah banjir baru akan kita tindak lanjut,” demikian Siti Farisyah Yana.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: KaltimPadiPertanian