GORONTALO.NIAGA.ASIA – Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap kemungkinan beredarnya uang palsu menjelang Pemilu 2024.
“Masyarakat agar hati-hati terhadap kemungkinan beredarnya uang palsu menjelang pemilu ini,” ujar Gobel dalam rilisnya, Selasa (15/8/2023).
Sebagaimana juga disampaikan dalam acara Sosialisasi Cinta Bangga Paham Rupiah yang diselenggarakan Bank Indonesia pada Jumat (11/8), Gobel mengatakan, uang palsu masih merupakan ancaman bagi masyarakat Indonesia yang merugikan rakyat kecil akibat peredaran uang palsu tersebut.
Gobel mengingatkan hal itu karena kondisi ekonomi dunia, termasuk ekonomi Indonesia, sedang menurun. Dalam situasi itu, selalu ada pihak yang mencari peluang untuk mendapatkan keuntungan buat diri sendiri dengan merugikan orang lain. Salah satunya, dengan menyebarkan uang palsu.
Di saat kondisi ekonomi menurun, rakyat kecil adalah pihak yang paling menderita. Kondisi tersebut kerap dimanfaatkan dengan menyebarkan uang palsu.
“Jangan sampai rakyat kecil yang tak tahu apa-apa bisa dituduh sebagai pengedar uang palsu,” tegas Gobel.
Di masa menjelang Pemilu, lanjut Gobel, bisa saja ada pihak yang mengail di air keruh. Pertama, ada yang mencoba menciptakan keresahan dan instabilitas nasional dengan mengganggu ketenangan proses pemilu. Kedua, ada pihak yang memperdaya atau bisa juga menjadi bagian dari peredaran uang palsu di kalangan pelaku politik.
“Semua kemungkinan bisa terjadi. Karena itu tingkat kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan. Cek dengan hati-hati jika menerima uang atau saat bertransaksi,” pungkas Legislator Partai Nasdem tersebut.
Lima Manfaat Penggunaan QRIS
Pada bagian lain, Gobel mengajak masyarakat untuk menggunakan fitur QRIS dalam bertransaksi. Menurutnya, fitur ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
“Setidaknya, ada lima manfaat fitur transaksi nontunai ini,” kata Gobel.
Menurut Gobel, lima manfaat itu adalah, pertama, pengguna tidak repot dengan uang kembalian. Penjual tak perlu menyediakan uang pecahan, pembeli pun tak khawatir kembaliannya diganti permen atau lainnya.
“Nilai transaksi benar-benar akurat, hingga ke nominal yang tak ada mata uang pecahannya, misalnya,” katanya. Dengan demikian, katanya, uang terkelola dengan sangat baik,” ujar Politisi Fraksi Partai NasDem ini.
Kedua, bagi pelaku UMKM mudah dalam melakukan manajemen keuangan dan bertransaksi. Ketiga, bisa melakukan saving secara lebih baik karena uang sudah secara otomatis tersimpan di rekening perbankan.
“Penjual dan pembeli sama-sama tak memegang uang tunai. Semuanya tetap tersimpan di rekening bank,” katanya.
Keempat, karena uang terkelola dengan baik, masyarakat jadi lebih terjaga dari godaan pinjol maupun investasi bodong. Kelima, karena tidak membawa uang secara fisik maka pedagang dan pembeli tak menyentuh uang secara fisik.
“Padahal uang fisik itu sudah berpindah ke banyak tangan dan tersimpan di tempat-tempat yang tidak bisa kita jamin kebersihannya. Jadi, potensi terpapar virus dan bakteri menjadi bisa diminimalkan. Sekarang ini penyakit akibat virus dan bakteri sedang marak lagi akibat climate change dan mobilitas manusia yang tak terbatas dari satu belahan dunia ke belahan dunia lainnya yang berbeda secara ekstrem dari sisi geografi dan lingkungan,” katanya.
Karena itu, Gobel mengajak masyarakat untuk tak perlu ragu dalam memanfaatkan QRIS.
“Perkembangan teknologi makin maju dan kita mau tak mau harus memasukinya. Kita harus makin akrab dengan teknologi baru. Era digital dan virtual, termasuk transaksi secara virtual seperti fitur QRIS ini makin nyata di depan mata,” katanya.
Adapun QRIS adalah Quick Response Code Indonesia Standard, yaitu bagian dari fitur transaksi non-tunai dengan memanfaatkan fitur QR Code. Fitur ini tersedia dalam aplikasi mobile banking atau internet banking. Fitur ini lebih sederhana dibandingkan dengan mobile banking biasa karena cukup dengan memindai (scanning) QR Code di merchant. Setelah melakukan pemindaian maka nilai transaksi sudah muncul di handphone. Dengan demikian pengguna tak perlu menuliskan nilai transaksinya dan tak perlu menuliskan nomor rekening yang dituju.
Di hari yang sama, Gobel juga melakukan peninjauan pelaksanaan pembangunan bandara Pohuwato. Bandara yang menempati areal seluas sekitar 100 hektare itu akan membantu Pohuwato dari keterbatasan infrastruktur serta memberikan peluang berkembangnya ekonomi di Pohuwato. Pohuwato berbatasan dengan Sulawesi Tengah.
Setelah itu, ia juga meninjau Bendungan Randangan yang masih belum bermanfaat optimal untuk irigasi karena keterbatasan saluran sekunder. Dalam kunjungan ini Gobel didampingi Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga. Dalam dua proyek ini Gobel memperjuangkan penganggaran di DPR sebagai bagian dari fungsi perjuangan dana aspirasi.
Sumber: Humas DPR RI | Editor: Intoniswan
Tag: Uang Palsu