BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur (Disdikbud Kaltim), sejak Februari hingga Oktober 2023 nanti menggelar 51 kalender kegiatan sebagai upaya pemajuan kebudayaan.
Di hadapan para peserta Rapat Koordinasi Kebudayaan (Rakorbud) Kaltim, Kamis (16/2), di Hotel Grand Cokro, Balikpapan, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kaltim Robiana Hastawulan, S.S.,M.Si., menyampaikan 51 kalender kebudayaan itu pengejawantahan empat program di bidang kebudayaan.
Dipaparkan Robiana Hastawulan, empat program utama kebudayaan itu meliputi: pengelolaan museum, pelestarian dan pengelolaan cagar budaya (tiga sub kegiatan), pembinaan sejarah dan pengembangan kesenian tradisional.
Dari empat program itu, lanjutnya, diurai menjadi 51 kalender kebudayaan.
“Setiap bulan, sejak Februari ini hingga Oktober nanti, ada empat sampai 6 kegiatan. Ada enam kalender kebudayaan yang kami unggulkan, yakni Pekan Kebudayaan Daerah, Duta Tari, Gerakan Seniman Masuk Sekolah, Duta Budaya, Gerakan Sekolah Masuk Museum dan Jejak Tradisi Daerah,” katanya.
Dia menyebut, di rakorbud inilah semua para pihak pemangku kebudayaan diundang untuk mengkoordinasikan dan mensinergikan program-program tersebut.
“Para peserta telah menandatangani kesepakatan koordinasi, kolaborasi dan sinergisitas program kebudayaan Kaltim,” tambahnya.
Menyinggung tentang karya budaya Kaltim yang telah dicatat dan ditetapkan menjadi warisan budaya takbenda Indonesia, Robiana Hastawulan mengungkap sejak tahun 2020′ 2021 hingga 2022, karya budaya yang dicatatkan berjumlah 863 dan yang sudah ditetapkan sebanyak 93.
“Tahun ini kami akan mengusulkan 20 karya budaya dari enam kabupaten/kota se Kaltim. Kukar terbanyak mengusulkan enam karya budaya. 20 karya budaya itu telah memiliki literasi, foto lengkap dan videovideo,” pungkasnya.
Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan | Advetorial Diskominfo Kaltim