
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Para tenaga pendidik berstatus honorer di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menyuarakan keluhan terkait keterlambatan pembayaran honor mereka sejak awal bulan Januari 2025.
Keluhan itu disampaikan secara langsung kepada Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur (Wagub) Seno Aji dalam kegiatan Safari Ramadan pada Jumat (7/3) dan Sabtu (8/3).
Di Masjid Agung Pelita, Samarinda, Jumat (7/3), Tatang Rahmat, seorang guru honorer di SMKN 4 Samarinda dengan lantang dan tegas menyampaikan keluhannya. Ia mengatakan bahwa honor para guru honorer belum cair sejak Januari 2025, sementara tuntutan pekerjaan tetap tinggi.
“Di SMKN 4 ini, saya memang belum genap dua tahun. Dari Juli ke Juli kami bekerja, tapi dari Januari, Februari, Maret, honor kami belum juga cair. Ini bukan hanya saya, tapi hampir 100 guru honorer lainnya mengalami hal yang sama,” ungkap Tatang.
Keesokan harinya, Sabtu (8/3), keluhan serupa kembali disampaikan guru honorer dalam Safari Ramadan bersama siswa-siswi dan para guru di Masjid Besar Al Wustho, Palaran. Iis Marinda, guru honorer di SMAN 6 Samarinda, berbicara di hadapan gubernur dan wagub, mewakili para guru honorer se-Kaltim.
“Ini bukan hanya masalah saya atau Palaran saja, Pak. Dari Penajam, Mahakam Ulu, dan daerah lainnya juga mengalami hal yang sama. Sejak Januari sampai hari ini, kami belum gajian. Bagaimana solusinya pak,” tanya Iis.
Tanggapan Gubernur dan Dinas Pendidikan
Menanggapi keluhan para guru honorer ini, Gubernur Rudy Mas’ud pun meminta mereka bersabar karena ia baru saja menjabat dan masih dalam tahap berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Sabar. Saya baru masuk hari kelima. Jangan ngengas dulu, sabar dulu pak Tatang. Saya sama SKPD saja belum semuanya ketemu. Ada 46 SKPD, sabar dulu. Kami memahami untuk hal itu, sepanjang APBD Kaltim mampu, InsyaAllah lah. Tolong dinas pendidikan dicatat keluhan ini,” pintanya, Jumat (7/3).
Setia mendampingi gubernur dan wagub, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Rahmat Ramadhan, segera memberikan klarifikasi bahwa pencairan gaji sebenarnya sudah dilakukan bagi yang telah menyerahkan Surat Perjanjian Kerja (SPK).
“Kami masih menunggu SPK dari beberapa sekolah. Bagi yang sudah menyerahkan, gajinya sudah mulai dicairkan,” bebernya.
Sementara itu, Wagub Seno Aji menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan segera menyelesaikan permasalahan ini.
“Tolong pak kadis dan kepala sekolah segera penuhi administrasinya. Jangan sampai nanti pak gubernur dimarahi terus. Senin harus sudah cair,” tegasnya, Sabtu (8/3).
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: Guru Honorer