Hujan Lebat di Seoul: 4.000 Rumah Mati Listrik dan Jalan Ditutup

Foto CNNIndonesia

SEOUL.NIAGA.ASIA – Hujan lebat dan angin kencang selama dua hari yang melanda Seoul, Korea Selatan, menyebabkan 4.000 rumah mati listrik. Sejumlah jalan raya utama di Seoul juga ditutup.

Mati listrik di antaranya terjadi di Hongje-dong, Seodaemun-gu, akibat ada pohon tumbang yang merusak kabel listrik. Lebih dari 2.000 rumah mati listrik. Selain itu, mati listrik juga terjadi di Dobong-gu. Ada 2.000 rumah yang terdampak. Listrik di sebagian besar wilayah itu sudah kembali berfungsi.

Kemudian, akibat bencana alam itu, 79 orang telah dievakuasi pada Jumat. Hujan deras juga menyebabkan runtuhnya tanggul jalan tol di Yeonhui-dong Seodaemun-gu di Seoul barat, pada Kamis malam. Namun, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan atas peristiwa itu.

Pemerintah setempat sempat mengeluarkan peringatan tanah longsor untuk penduduk di Nowon-gu, Seoul Utara, pada pukul 4.46 Jumat pagi waktu setempat. Namun, peringatan itu kini telah dicabut. Hujan lebat beserta petir pun diperkirakan masih terjadi pada akhir pekan ini.

Menurut badan cuaca, hujan lebat sebanyak 30 hingga 80 milimeter per jam akan melanda Seoul Raya selama akhir pekan, dilansir dari CnnIndonesia Sabtu (15/6/23).

Perdana Menteri Han Duck-soo pada Jumat telah menginstruksikan pemerintah untuk berupaya keras menangani dampak bencana. Ia menegaskan fokus pada pencegahan korban harus menjadi prioritas tertinggi.

Banjir di India

Empat hari sebelumnya, Ibu kota India, Delhi, telah mengevakuasi ratusan orang setelah hujan lebat yang memecahkan rekor menyebabkan Sungai Yamuna meluap.

Masyarakat yang tinggal di dekat Sungai Yamuna, diungsikan ke tempat yang lebih tinggi setelah air sungai menembus tanda bahaya dengan ketinggian 205 meter di atas permukaan laut.

Hujan ekstrem memicu banjir dan tanah longsor di Provinsi Uttarakhand dan Himachal Pradesh. Menurut laporan, bencana ini menyebabkan lebih dari 40 orang tewas dalam dua hari terakhir.

Tingginya korban jiwa disebabkan banjir yang menghanyutkan desa dan jalan raya utama di Uttarakhand dan Himachal. Banjir bahkan menyebabkan kontak terputus dengan desa-desa di perbatasan Indo-Tibet.

Selain di wilayah Uttarakhand dan Himachal, 20 orang lainnya juga tewas akibat banjir bandang dan hujan di Provinsi Himachal Pradesh, dilansir dari CnnIndonesia.

Tentara India dan Pasukan Penanggulangan Bencana Nasional (NDRF) telah mengintensifkan operasi bantuan dan penyelamatan. Per Selasa (11/7), lebih dari 300 orang telah diselamatkan.

Hingga kini peringatan hujan deras hingga ekstrem telah dikeluarkan di 23 negara bagian India termasuk di Benggala, Sikkim, Arunachal Pradesh, Assam, dan Meghalaya. @

Tag: